SOLOPOS.COM - Patok pembangunan tol Solo-Jogja terpasang di salah satu pekarangan warga Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Sawit, Boyolali, Senin (26/7/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Warga Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, Boyolali, masih menunggu pembayaran ganti rugi lahan mereka yang terkena proyek jalan tol Solo-Jogja.

Sementara pemerintah desa setempat juga belum mendapatkan kepastian waktu pembayaran ganti rugi lahan tersebut. Kepala Desa Guwokajen, Evy Nurdina, menyampaikan perkembangan terbaru mengenai pembebasan lahan tol wilayahnya baru sampai tahap penetapan harga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Baru sampai penetapan harga. Kalau untuk pembayaran belum ada. Untuk pastinya kami juga hanya bisa menunggu kabar dari PPK [pejabat pembuat komitmen],” katanya, belum lama ini.

Baca Juga: Warga Klinggen Boyolali Tolak Aktivitas Pembangunan Tol Solo-Jogja Sebelum Ganti Rugi Cair

Sekretaris Desa Guwokajen, Boyolali, Andi Prasetyo, menyebutkan ada sekitar 90 bidang lahan milik warga setempat yang terdampak pembangunan tol Solo-Jogja. Lahan tersebut terdiri dari sawah, pekarangan, hingga rumah warga.

Mengenai kesepakatan warga Dukuh Klinggen yang menolak aktivitas pembangunan tol sebelum pembayaran ganti rugi lahan tuntas, pemerintah desa tidak menyalahkan warga.

“Kemarin ada kesepakatan warga, yang ingin [ganti lahan] dibayar cepat. Sebab salah satunya, mereka juga mengantisipasi. Mereka harus cari tanah atau cari rumah. Jadi mereka menunggu kepastian,” lanjutnya.

Baca Juga: Warga Binaan Rutan Boyolali Senang Dapat Suntikan Vaksin Covid-19

Tidak Ada Penolakan

Andi mengatakan sejauh ini tidak ada penolakan dari warga pemilik lahan terdampak tol Solo-Jogja wilayah Klinggen, Boyolali. Hingga proses kesepakatan harga, semua berjalan baik tanpa ada protes dari warga. “Warga hanya ingin agar sebelum dibayar, proyek tidak masuk dulu. Sebab itu [lahan yang kena] pemukiman,” katanya.

Mengenai keinginan warga tersebut, Andi mengatakan warga sudah dipertemukan dengan PPK pembangunan tol. Sementara itu, pada Selasa (27/7/2021), spanduk pernyataan sikap warga Klinggen masih terpasang.

Spanduk berukuran sekitar 3 meter x 2 meter itu berada di pinggir jalan masuk Dukuh Klinggen, RT 006/RW 002, Desa Guwokajen, Sawit, Boyolali. Pada spanduk tersebut terdapat tulisan pernyataan sikap bersama warga RT 006/RW 002, Klinggen.

Baca Juga: Ditinjau Menteri PUPR, Persiapan RS Darurat Covid-19 Asrama Haji Donohudan Boyolali Baru 40%

Salah satunya, warga Klinggen, Boyolali, ingin agar sebelum adanya pelunasan pembayaran ganti rugi lahan tol kepada seluruh warga yang terdampak, kontraktor tidak melakukan pembangunan proyek jalan tol.

Beberapa Kali Didatangi Kontraktor

Kedua, warga meminta agar ganti rugi lahan tol segera dicairkan demi kelancaran pembangunan tol Solo-Jogja. Ketiga, pembayaran ganti rugi diharapkan serentak kepada seluruh warga Dukuh Klinggen RT 006/RW 002 yang terdampak.

Keempat, warga menyatakan siap mendukung dan menyukseskan pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Ketua RT 006/RW 002 Klinggen, Aris Harjono, mengatakan sudah beberapa kali didatangi kontraktor untuk meminta agar bisa memasukkan peralatan dan material pembangunan jembatan ke wilayah tersebut.

Baca Juga: TNI dan Polri Galakkan Vaksinasi Covid-19, Tracking, dan Testing di Boyolali

“Ya kami menyampaikan warga hanya ingin sebelum pembayaran beres, kontraktor tidak boleh melakukan aktivitas pembangunan di wilayah kami,” katanya.

Sementara itu berdasarkan pantauan Solopos.com, di beberapa lokasi Kecamatan Banyudono, Boyolali, aktivitas pembangunan tol susah dimulai. Salah satunya di wilayah Jembungan sudah ada pengerukan lahan menggunakan alat berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya