SOLOPOS.COM - Jembatan Siak III ditutupi kabut asap di Pekanbaru, Riau, Kamis (13/3/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Rony Muharrman)

Solopos.com, PEKANBARU — Dinas Kesehatan Provinsi (Pemprov) Riau merekomendasikan kepada gubernur dan seluruh bupati/walikota untuk meliburkan semua aktivitas publik jika kualitas polusi udara menunjukkan level berbahaya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin mengatakan dampak kabut asap yang terjadi sejak Februari hingga Maret 2014 sangat merugikan bagi kesehatan dan mengancam kelangsungan hidupan masyarakat. “Kami merekomendasikan beberapa hal kepada gubernur dan seluruh bupati dan walikota sebagai bahan pertimbangan pembuatan kebijakan dalam beberapa hari ke depan,” kata Zainal kepada Bisnis, Jumat (14/3/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rekomendasi pertama, pemerintah harus meliburkan kelompok khusus, baik di pemerintahan maupun perusahaan swasta apabila Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berkisar antara 200-299 psi yang berarti Sangat Tidak Sehat. Kelompok khusus di antaranya masyarakat rentan sakit paru, alergi, jantung kronis, anak balita usia sekolah sampai SD atau sederajat, ibu hamil dan menyusui, serta usia lanjut di atas 55 tahun.

Ekspedisi Mudik 2024

Rekomendasi kedua adalah meliburkan total semua aktivitas publik jika ISPU melebihi 300 psi atau berbahaya disertai rekomendasi hasil pemeriksaan dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan atau Badan Lingkungan Hidup terhadap 10 parameter angka ambeien udara.

Penonaktifan ini tidak berlaku bagi posko tanggap darurat yang telah ditetapkan pemerintah sejak adanya tanggap darurat asap. Berdasarkan pantauan Bisnis, saat ini alat ISPU yang berada di Jl. Sudirman dan Simpang Mal SKA sudah di atas 300 psi atau dalam level berbahaya.

Mayoritas pengendara mobil dan motor sudah menyalakan lampu utama, karena jarak pandang sudah semakin sempit. Masyarakat juga sudah banyak yang mengenakan masker saat berada di luar maupun dalam ruangan akibat pekatnya asap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya