SOLOPOS.COM - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) membentangkan poster di depan patung Selamat Datang yang telah dipasangi masker pelindung pernapasan saat menggelar aksi Peduli Bencana Kabut Asap di Pekanbaru, Riau, Jumat (4/9/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rony Muharrman)

Kabut asap masih menyelimuti Pekanbaru meskipun hujan turun hari ini.

Solopos.com, PEKANBARU — Kabut asap masih menyelimuti Pekanbaru meski hujan turun selama beberapa jam pada Jumat (2/10/2015) pagi. Hujan terakhir turun di Pekanbaru pada dua pekan silam. Warga Pekanbaru berharap, turunnya hujan pada Jumat pagi itu mampu mencerahkan cuaca dan melihat birunya langit.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Namun, nyatanya tidak demikian. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Sugarin mengatakan hujan itu belum mampu mengusir seluruh asap. Jarak pandang di Pekanbaru masih 1.000 meter.

“Hujan juga terjadi di sejumlah wilayah Riau. Namun, masih berasap. Karena asap itu kiriman dari Jambi dan Sumatra Selatan. Di daerah itu titik panas masih banyak,” katanya.

Satelit Terra dan Aqua menemukan 693 titik panas, paling banyak di Sumsel, yakni 613 titik panas, Jambi 32 titik panas, Lampung 37 titik panas, Kepri satu titik panas, Bangka Belitung sembilan titik panas, dan Riau satu titik panas.

Hingga kini, sejumlah alat indeks standar pencemaran udara di Pekanbaru masih menunjukkan status “berbahaya”. Sudah sekitar dua bulan warga Pekanbaru tidak melihat langit biru dan merasakan sinar matahari karena kabut asap. Sejumlah komunitas juga menggelar acara mencurahkan hatinya merindukan langit biru.

Seperti yang dibuat Komunitas Nongkrong Bareng Arsitek yang diposting menggunakan akun instagram @baur_studio. Akun itu membuat lomba foto langit biru Pekanbaru. Peserta diminta mengupload foto yang menyatakan merindukan langit biru Pekanbaru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya