SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden JK berbincang-bincang sesaat sebelum memimpin Sidang Kabinet sebelum sidang kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Kabinet Jokowi-JK sering diwarnai perbedaan sikap antara Presiden dan Wakil Presiden.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) sering berbeda pendapat dengan Wapres Jusuf Kalla (JK) dalam memandang sebuah persoalan. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari publik apa yang sedang terjadi di antara kedua pimpinan negara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengamat militer dan politik Salim Said menanyakan hal itu kepada Presiden ketika diundang makan siang bersama di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/6/2015).

“Saya tanya kepada Presiden ada apa antara bapak Presiden dengan Wakil Presiden. Anda semua tahu kan sering berbeda. Pak Jokowi mengatakan, ‘ah ndak ada apa-apa, biasa itu’. Nanti setelah keputusan diambil dan siapa yang mengambil keputusan ya presiden. Maka semuanya berjalan lancar,” katanya menirukan perkataan Presiden Jokowi.

Perbedaan pendapat terlihat dari awal pemerintahan Kabinet Kerja, khususnya sikap mereka tentang pelantikan calon Kapolri Komjen Pol. Budi Gunawan yang ditetapkan tersangka oleh KPK. Presiden Jokowi membentuk tim 9 yang dipimpin Syafii Maarif sebelum membatalkan pelantikan Budi Gunawan. Sebaliknya, JK memilih menunggu praperadilan.

Perbedaan keduanya juga terlihat dalam pembentukan Kepala Staf Kepresidenan yang dipimpin oleh Luhut Binsar Panjaitan tanpa sepengetahuan Wapres JK. Dalam hal ini, Presiden Jokowi memang punya hak mengambil keputusan meskipun ada perbedaan pendapat.

Dengan kondisi itu, Salim Said bersama Paguyuban Punokawan mengusulkan kepada Presiden Jokowi supaya membentuk juru bicara kepresidenan, namun bukan juru bicara presiden. “Kalau ada juru bicara presiden, nanti wapres bikin juru bicara wapres, kan makin lucu. Jadi saya bilang ‘Bapak Presiden, saya sarankan Bapak mengangkat juru bicara kepresidenan’,” ujar Salim.

Presiden Jokowi menerima usulan tersebut. Menurut Salim, tindak lanjut usulan tersebut akan bisa dilihat pada beberapa hari mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya