SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Rini M. Soemarno (Alby Albahi/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian BUMN pimpinan Menteri Rini Soemarmo harus lebih ketat mengawasi kinerja BUMN yang mengalami kerugian menyusul pembinaan dan pengawasan atas kinerja perusahaan pelat merah itu yang buruk merupakan keniscayaan.

Wakil Ketua Komisi VI DPR, Azam Azman Natawijana, menegaskan BUMN yang rugi itu harus diawasi dan dibina agar menjadi BUMN yang sehat. BUMN itu yang penting harus disehatkan. “Caranya, ya itu tugas Kementrian BUMN yang harus menyehatkan,” katanya seperti dilansir situs resmi DPR, Selasa (4/11/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Desakan pembinaan dan pengawasan tersebut muncul terkait adanya wacana perampingan BUMN yang kini mencapai 142 perusahaan. “jika hal itu dilakukan, itu tidak realistis jika wacana itu muncul karena ada beberapa BUMN yang kinerja keuangannya terus merugi.”

Sementara itu, mengomentari soal target dividen BUMN dalam APBN 2015 sebesar Rp43,7 triliun yang harus disetor ke negara, Azam menilai, semua itu bergantung kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo sekarang. Pada pemerintahan sebelumnya target dividen Rp40 triliun sudah tercapai.

“Mudah-mudahan sekarang tercapai. Kita harus yakin, walau kita belum tahu pemerintahan Jokowi seperti apa. Dan BUMN yang dari tahun ke tahun menguntungkan ternyata juga makin banyak.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya