SOLOPOS.COM - Mantan Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Djalil memberikan kesaksian dalam sidang dengan terdakwa mantan Dirut PLN Eddie Widiono di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (11/10/2014). (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mempercayakan jabatan Menteri Koordinator Perekonomian dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019 mendatang kepada Sofyan Djalil. Dengan penunjukan itu, maka kini telah tiga kali Sofyan Djalil menjadi menteri.

Sebelumnya, Sofyan pernah dua kali menjabat sebagai menteri, yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia pada 2004-2007, dan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2007-2009. Kini ia dipercaya menjadi menteri untuk menggantikan bos CT Corp Chairul Tanjung yang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seusai perkenalan para menteri di halaman tengah Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (26/10/2014), Sofyan terlihat berseri-seri dengan senyuman khasnya. Ia belum bersedia bicara mengenai program lima tahun mendatang karena sesuai perintah Presiden, wawancara hanya sebatas perkenalan kepada publik.

“Sekarang ini, semua perintah presiden cuma kenalan dulu. Saya membatasi diri untuk tidak menjawab substansi,” katanya di halaman tengah Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (26/10/2014). (JIBI/Solopos/Antara)

Program Kementerian, lanjutnya, akan dibicarakan dalam rapat kabinet setelah pelantikan menteri, Senin (27/10/2014) pukul 11.00 WIB di Istana Kepresidenan Jakarta. “Besok setelah rapat kabinet kita adakan press conference,” ujarnya.

Pada saat rapat kabinet itu, menurut dia, Presiden Jokowi akan menyampaikan panduan fokus program masing-masing kementerian. Dari panduan itulah para menteri akan bicara lebih detail tentang program selama lima tahun mendatang.

Diminta tanggapan tentang Kabinet Kerja yang dicanangkan Jokowi, mantan Menteri Negara BUMN itu mengatakan bahwa semua pembantu presiden harus bekerja keras sesuai dengan nama kabinet pemerintahan Jokowi-JK.

Singkirkan Pesaing
Untuk menjabat menko, Sofyan menyisihkan sejumlah nama yang disebut-sebut akan mengisi posisi Menko Perekonomian, mulai dari Sri Mulyani, Darmin Nasution, hingga Agus Martowardojo. Bukan persaingan yang ringan mengingat latar belakang kemampuan dan pengetahuan ekonomi para calon lainnya.

Sofyan Djalil lahir di Aceh Timur pada 23 September 1953. Ia memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH) dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1984. Sofyan lalu memperoleh Master of Arts (M.A.), The Graduate School of Arts and Sciences, Tufts University, Medford, Massachusetts, Amerika Serikat (AS), pada 1989.

Ia juga meraih gelarMaster of Arts in Law and Diplomacy (M.A.L.D.) dari The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, pada 1991, dan memperoleh gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) dari The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, pada 1993.

Suami dari Ratna Megawangi itu sempat menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (2001-2003), menjadi konsultan dan komisaris di sejumlah perusahaan swasta dan BUMN, serta menjadi dosen pasca sarjana di Universitas Padjajaran dan Universitas Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya