SOLOPOS.COM - Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (5/3/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa)

Solopos.com, YOGYAKARTA — Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi mengeluarkan dua kali guguran lava pijar ke arah barat daya pada Kamis (14/7/2022).

Guguran lava pijar dari gunung yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.800 meter (1,8 km) ke arah barat daya mulai pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, selama periode pengamatan itu, Merapi juga mengalami 17 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-15 milimeter (mm) selama 25.9-131.8 detik.

Selain itu Gunung Merapi juga mengalami dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-4 mm selama 23.3-42.8 detik. Berikutnya, enam kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-11 mm selama 7.3-13.5 detik.

Kemudian, Gunung Merapi juga mengalami tiga kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 27-74 mm selama 8.9-17.6 detik.

Baca Juga : Masih Siaga! Gunung Merapi Luncurkan Lava 70 Kali Sepekan Terakhir

Pada Kamis pagi, kata Agus, cuaca di Gunung Merapi cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat, suhu udara 14-21 derajat Celcius dengan kelembaban udara 68-95 persen, dan tekanan udara 627-686 mmHg.

“Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50-75 meter di atas puncak kawah,” katanya.

Berdasarkan hasil analisis morfologi yang dilakukan BPPTKG pada periode 1-7 Juli 2022, tidak teramati perubahan ketinggian baik kubah barat daya maupun kubah tengah. Selain itu, volume kubah lava barat daya tercatat 1.645.000 meter kubik dan kubah tengah 2.582.000 meter kubik.

Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).

Selain itu, guguran lava dan awan panas Gunung Merapi bisa berdampak ke area sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh lima kilometer).

Baca Juga : Situs Kali Woro Klaten, Candi di Aliran Lahar Dingin Gunung Merapi

Apabila Gunung Merapi mengalami letusan eksplosif maka lontaran material vulkanik dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya