SOLOPOS.COM - BPPTKG menyampaikan kabar duka bahwa Purnabakti Pengamat Gunung Merapi, Panut, meninggal pada Kamis (17/2/2022) melalui akun Twitter @BPPTKG, Jumat (18/2/2022). (Istimewa/Twitter @BPPTKG)

Solopos.com, JAKARTA — Salah satu saksi sejarah saat Gunung Merapi meletus pada 22 November 1994 sekaligus petugas pos pengamatan Gunung Merapi di Plawangan, Panut, meninggal pada Kamis (17/2/2022) pukul 20.00 WIB.

Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan kabar duka tersebut melalui akun Twitter @BPPTKG pada Jumat (18/2/2022). “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Keluarga besar BPPTKG mengucapkan turut berduka cota atas kepergian Bapak Panut. Kami berdoa agar almarhum diterima amal ibadahnya & diampuni dosanya, keluarga yg ditinggalkan semoga senantiasa diberikan kekuatan dan ketabahan,” tulis unggahan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Aktivitas Meningkat, Merapi Muntahkan Guguran Lava 31 Kali dalam 24 Jam

BPPTKG juga menyebut Panut sebagai purnabakti Pengamat Gunung Merapi. Panut pensiun sekitar tahun 2008. Namun, tidak dijelaskan penyebab salah satu penjaga Gunung Merapi itu meninggal.

Sejumlah warga internet tampak mengomentari unggahan tersebut. Salah satunya pemilik akun @bayukumoroardi. Dia mengunggah foto empat orang dengan latar belakang gunung saat erupsi. Diduga, salah satu orang dalam foto tersebut adalah Panut. “Ini pas beliau masih tugas di Plawangan ya min.”

Unggahan tersebut dibalas BPPTKG. “Betul.”

Baca Juga : Merapi Masuki Erupsi Efusif, Masyarakat Diminta Aktifkan Ronda Malam

Foto Terakhir

Solopos.com menelusuri gambar tersebut. Pemilik akun @merapi_uncover pernah membagikan threat pada 22 November 2021. Pada utas tersebut mengunggah foto yang sama.

“Foto Lawas Kaliurang Pengamat Gunung Merapi Selasa Kliwon kurang lebih jam 10.00 WIB 22 November 1994, 26 tahun silam tentu sangat membekas bagi sebagian warga Dusun lereng selatan Merapi, Kaliurang, Turgo dan empat petugas pos pengamatan Merapi di Plawangan,” tulisnya mengiringi unggahan foto seperti dilansir Solopos.com, Jumat (18/2/2022).

Akun @merapi_uncover juga menyebutkan empat orang dalam foto, yakni Suramto, Sunarto, Panut, dan Sugiyoto. Cerita berlanjut saat erupsi 22 November 1994.

Baca Juga : 2 Kubah Lava Terus Tumbuh, Gunung Merapi Masuki Masa Erupsi Efusif

“Betapa tidak, mereka berada pada posisi paling dekat ke Merapi di ketinggian 1295,5 mdpl, sementara orang-orang di bawah sana sudah mengungsi. Apalagi, menurut Pak Panut, saat awal-awal letusan sempat terjadi hembusan gas menghantam kaca rumah pos pengamatan hingga pecah,” lanjutnya.

Utas tersebut menyampaikan betapa situasi saat itu sangat mencekam. Tetapi, empat orang tersebut, Panut salah satunya, masih tetap berada di area pos pengamatan untuk melaksanakan tugas. Hingga akhirnya, BPPTK Yogyakarta (BPPTKG saat ini) meminta mereka turun.

“Walau akrab dengan Merapi, mereka mengaku tetap merasa takut. Saat itu melalui radio komunikasi BPPTK Yogyakarta (BPPTKG saat ini) memerintahkan keempat petugas pos pengamatan Merapi Plawngan itu turun meninggalkan pos. Kemudian, mereka diminta membuat pos darurat di bawah,” imbuhnya.

Baca Juga : Sempat Tenang, Merapi Keluarkan Awan Panas Lagi

Keempat petugas pos Plawangan turun menjelang sore. Foto itu ternyata diambil sebelum mereka meninggalkan pos Plawangan. Sepertinya, mereka menyadari bahwa itu kali terakhir mereka bertugas di Pos Plawangan. Selanjutnya, mereka membuka pos pengamatan darurat di rumah Panut.

“Sebelum kami meninggalkan pos saya memotret mereka berlatar belakang Merapi yang masih meluncurkan gumpalan-gumpalan awan panas,” ungkap Dedi seperti diunggap akun @merapi_uncover.

Akun @merapi_uncover juga menyebut bahwa foto tersebut diambil oleh Dedi H Purwadi. “Inilah saat terakhir mereka bertugas di Pos Plawangan. Dan sejak saat itu juga Pos Plawangan berakhir masa tugasnya, kemudian rumah Pak Panut dijadikan Pos Pengamatan Darurat. Terima kasih para ‘mantan’ Pengamat Merapi njenengan sungguh luar biasa,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya