SOLOPOS.COM - Tangkapan layar kabar duka meninggalnya pemilik Jadah Tempe Mbah Carik, Sudimah Wiro Sartono. (Instagram @jadahtempe.mbahcarik)

Solopos.com, SLEMAN — Kabar duka datang dari bumi Sleman Sembada. Sang legenda Jadah Tempe Mbah Carik, Sudimah Wiro Sartono, meninggal dunia. Mbah Sudimah meninggal dunia pada usia 92 tahun, Selasa (11/1/2022) pukul 18.00 WIB.

Kabar duka itu disampaikan seorang cucu sang legenda Jadah Tempe Mbah Carik, Angga Kusuma Arybowo, kepada Harian Jogja, jaringan Solopos Media Group. Menurut Angga, almarhumah meninggal dunia di kediamannya di wilayah Kaliurang Selatan RT 004 RW 013 Hargobinangun, Pakem.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

“Innalilllahi wainna ilaihi rooji’un, telah meninggal dunia dengan tenang sang legenda Jadah Tempe Mbah Carik, mbah Sudimah Wiro Sartono,” katanya.

Baca juga: Sleman Menuju Destinasi Wisata Kuliner dan Belanja

Menurut Angga, jenazah almarhumah akan dimakamkan pada Rabu (12/1/2021) pukul 11.00 WIB di TPU Mayang Sekar Kaliurang Timur. “Semoga amal ibadah diterima Allah SWT keluarga diberikan kesabaran dan ketabahan.. Aamiin,” ujar Angga.

Sejarah kuliner Jadah Tempe Mbah Carik sudah melegenda. Penganan khas tradisional ini merupakan usaha keluarga yang berdiri sejak 1950-an. Pendirinya adalah Sastro Dinomo, salah seorang carik di Kaliurang. Konon, gelar Mbah Carik diberikan sendiri oleh Sultan Hamengku Buwono IX.

Usaha Jadah Tempe Mbah Carik ini terus berkembang hingga diteruskan oleh mbah Sudimah Wiro Sartono yang juga bergelar Mbah Carik. Angga sendiri merupakan generasi keempat dari keluarga Mbah Carik yang melestarikan usaha Jadah Tempe Mbah Carik di Jalan Palagan.

Baca juga: Wow, Penjual Jadah Tempe Memasak hingga 10 Kali dalam Sehari

“Kuliner (jadah tempe) ini harus terus dilestarikan (meski masa pandemi). Itu misi saya, saya menyasar kalangan milenial yang melek teknologi. Tapi, kalau mau yang heritage (pelanggan) bisa ke outlet kami yang di Kaliurang,” kata Angga



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Kebakaran Kapal di Pelabuhan Cilacap, Nahkoda asal Pemalang Ditemukan Meninggal

Kebakaran Kapal di Pelabuhan Cilacap, Nahkoda asal Pemalang Ditemukan Meninggal
author
Newswire , 
Imam Yuda Saputra Jumat, 26 April 2024 - 17:29 WIB
share
SOLOPOS.COM - Petugas gabungan berupaya memadamkan kebakaran sejumlah kapal di Dermaga 3 Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap, Kamis (25/4/2024) malam. (Solopos.com-Antara/Humas BPBD Cilacap)

Solopos.com, CILACAP — Kebakaran sejumlah kapal di Dermaga 3 Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (26/4/2024) malam, rupanya menimbulkan satu korban jiwa. Korban meninggal dunia itu adalah seorang nahkoda bernama Purwanto, 50, warga Desa Kabunan RT 001 RW 020, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah (Jateng).

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, Sarjono, membenarkan adanya korban jiwa dari kalangan nahkoda. Awalnya, korban hilang atau tidak ditemukan saat dicari.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

“Korbannya satu orang. Tadi malam dikira sudah naik [ke dermaga] semua, ternyata ada satu orang yang dicari enggak ketemu, dan tadi pagi mayatnya ditemukan,” ujar Sarjono, Jumat (26/4/2024).

Menurut dia, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap. Kendati demikian, dia mengaku belum mendapatkan informasi mengenai identitas korban meninggal dunia tersebut.

Koran Solopos

“Informasinya, korban merupakan warga Pemalang dan rencana siang ini jenazahnya akan dipulangkan ke rumah duka,” katanya.

Disinggung mengenai kronologi dan penyebab kebakaran, dia mengaku belum mengetahui secara pasti karena masih diselidiki aparat Polresta Cilacap. Akan tetapi berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, kata dia, secara tiba-tiba terlihat kobaran api di Kapal Mulia 16 GT 50 dan selanjutnya merambat ke kapal-kapal lain.

“Selain empat kapal besar, ada satu atau dua kapal jukung fiber yang turut terbakar dalam kejadian tersebut. Total kerugian material diperkirakan mencapai miliaran rupiah,” katanya.

Emagazine Solopos

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Bayu Prahara, membenarkan nahkoda yang meninggal dunia akibat peristiwa itu adalah Purwanto, 50, warga Desa Kabunan RT 001 RW 020, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

“Korban merupakan nakhoda Kapal Lautan Berlian 1 GT 27 yang tadi malam terbakar,” katanya

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arief Setiyoko, mengatakan hingga saat ini penyebab kebakaran masih dilakukan penyelidikan. Menurut dia, pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi yang mengetahui kebakaran tersebut.

Interaktif Solopos

Disinggung mengenai korban meninggal dunia, dia mengatakan korban saat ditemukan dalam kondisi mengalami luka bakar. “Korban ditemukan di sekitar lokasi kejadian pada pukul 08.00 WIB,” katanya.

Kebakaran kapal di Dermaga 3 Pelabuhan Perikanan Cilacap kali pertama diketahui Kamis petang, sekitar pukul 18.45 WIB. Kobaran api dapat dipadamkan pada Jumat (26/4) dini hari.

Sebanyak empat kapal berukuran besar turut terbakar dalam kejadian tersebut, yakni Kapal Lautan Berlian 1 GT 27, Kapal Mulia 16 GT 50, Kapal Hasil Melimpah 29, dan Kapal Selat Jaya 8.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Begini Tanggapan HYBE atas Tuduhan Mengabaikan Promosi NewJeans

Begini Tanggapan HYBE atas Tuduhan Mengabaikan Promosi NewJeans
author
Astrid Prihatini WD Jumat, 26 April 2024 - 17:25 WIB
share
SOLOPOS.COM - NewJeans. (Instagram @newjeans.official)

Solopos.com, SOLO-HYBE akhirnya memberikan tanggapan atas tuduhan mengabaikan promosi NewJeans. Simak ulasannya di kabar artis Korea Selatan ini.

Dikutip dari koreaboo.com sehubungan dengan berita baru ini, banyak penggemar yang menuduh HYBE mengabaikan NewJeans. Mereka menyebutkan kurangnya promosi untuk grup tersebut di saluran resmi. Konten NewJeans tidak ada di channel YouTube resmi HYBE Labels, dan hanya di channel NewJeans sendiri. Grup lain memiliki musik mereka di kedua saluran.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Mereka juga mengklaim bahwa Bang Si Hyuk belum pernah terlihat bersama gadis-gadis tersebut, dia juga tidak pernah mempromosikan mereka. Dia secara konsisten terlihat menunjukkan dukungan untuk kelompok lain di HYBE.

Koran Solopos

Menanggapi tudingan soal NewJeans tersebut, HYBE memberikan tanggapan pada 26 April 2024 menyebutkan bahwa mereka tidak mengabaikan grup tersebut.

“Mengenai klaim mengabaikan promosi NewJeans saja. Dia juga menyebutkan hal ini dalam keluhan internalnya, dan ini adalah balasan perincian kami kepadanya melalui email. Departemen Komunikasi HYBE melakukan yang terbaik untuk  NewJeans. Dalam setahun terakhir, mereka telah menulis dan menyebarkan 273 siaran pers hanya untuk NewJeans. Untuk promosi grup dan individu boyband BTS [total 8 unit], artikel BigHit Music berjumlah 659 buah. SEVENTEEN mempromosikan 4 unit berbeda, dan artikel Pledis berjumlah 365 buah. Sebagai perbandingan, sulit untuk mengklaim bahwa PR NewJeans telah diabaikan. Perusahaan melakukan yang terbaik untuk menyebarkan berita tentang semua label dan artis kami tanpa diskriminasi apa pun,” demikian tulis HYBE.

 

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Petani Sukoharjo Minta Kepastian Alokasi Pupuk Bersubsidi, DPP Tunggu Regulasi

Petani Sukoharjo Minta Kepastian Alokasi Pupuk Bersubsidi, DPP Tunggu Regulasi
author
Kaled Hasby Ashshidiqy Jumat, 26 April 2024 - 17:22 WIB
share
SOLOPOS.COM - Petani menggarap sawah di Baki, Sukoharjo, Senin (28/3/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO – Jatah alokasi pupuk bersubsidi di Sukoharjo pada 2024 diperkirakan meningkat seiring dengan penambahan anggaran subsidi pupuk dari pemerintah pusat. Di sisi lain, kalangan petani meminta kepastian jumlah alokasi pupuk bersubsidi yang bakal digunakan saat masa tanam (MT) II padi.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, masih menunggu regulasi yang mengatur jatah alokasi pupuk bersubsidi kabupaten/kota di Jawa Tengah. Pengaturan alokasi pupuk bersubsidi mengacu pada surat keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah yang ditindaklanjuti dengan SK Bupati Sukoharjo.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

“Sekarang masih dalam proses pembahasan di tingkat provinsi. Nanti alokasi pupuk bersubsidi di-breakdown masing-masing daerah di Jawa Tengah. Jadi belum tahu jumlah penambahan alokasi pupuk bersubsidi karena masih dihitung,” kata dia, Jumat (26/4/2024).

Koran Solopos

Bagas menyebut selama ini penyaluran pupuk bersubsidi mengacu pada rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) di setiap desa/kelurahan se-Sukoharjo. Pupuk bersubsidi disalurkan langsung ke setiap gabungan kelompok tani (gapoktan). Setiap gapoktan wajib menyusun RDKK dilengkapi identitas diri petani dan luas lahan pertanian yang digarap.

Selain pasokan air yang melimpah, ketersediaan pupuk bersubsidi menjadi kunci keberhasilan dalam menggenjot produksi padi. “Kami akan berkoordinasi dengan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Sukoharjo untuk mengawasi pendistribusian pupuk bersubsidi di masing-masing kecamatan,” ujar Bagas.

Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sukoharjo, Sukirno, meminta kepastian jatah alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Jamu. Hal ini kerap dibahas oleh para pengurus gapoktan di setiap kecamatan. Terlebih, pupuk bersubsidi menjadi kebutuhan pokok bagi petani saat awal masa tanam (MT) padi.

Emagazine Solopos

Saat ini, lanjut Sukirno, sebagian lahan pertanian padi tengah dipanen, sebagian lainnya sudah memasuki awal MT II. “Masih ada sejumlah problem dalam menebus pupuk bersubsidi. Misalnya, syarat menebus pupuk bersubsidi menggunakan KTP. Praktiknya, penebus harus memiliki sawah bukan penggarap dan kadang kala masih menggunakan Kartu Tani,” ujar dia.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories