SOLOPOS.COM - Suripto saat menjadi pembicara di Islamic Book Fair 2011, 3 November 2011. (Istimewa/kulinerdapursolo.com)

Alhmarhum Suripto dikenal sebagai sosok yang aktif dalam dakwah.

Solopos.com, SOLO – Pemilik Rumah Makan Dapoer Solo dan Bakso Kadipolo, Suripto, meninggal dunia dalam usia 50 tahun, Sabtu (24/12/2016) sekitar pukul 04.30 WIB. Tokoh kuliner Kota Solo tersebut dikenal sebagai sosok yang dermawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jenazah diberangkatkan dari rumah duka sekitar pukul 13.00 WIB menuju tempat peristirahatan terakhir di Kragilan, Nguter, Sukoharjo. Sebelum itu, jenazah dibawa ke Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo.

Juru bicara keluarga yang juga aktivis di Divisi Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo, Nurhadi, mengatakan Suripto memiliki penyakit tekanan darah tinggi. Semangat yang besar dan aktivitas tiada henti dalam berbagai kegiatan dakwah memicu terjadinya serangan stroke.

“Sepekan lalu beliau ke Wonogiri untuk silaturahmi ke keluarga. Sampai sana darah tingginya kambuh. Keluarga lantas membawanya ke RS Dr. Oen Solo Baru,” kata dia saat ditemui Solopos.com di rumah duka, Jl. Melati No.4 Purwosari, Solo, Sabtu.

Ketua Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) tersebut menjalani perawatan di RS. Dr. Oen Solo Baru selama tiga hari. Setelah itu, ia dipindahkan ke RSUD Dr. Moewardi Solo.

Di mata Nurhadi, Suripto adalah seorang pejuang yang gigih dan ulet. Nurhadi juga menilai almarhum sebagai orang yang bersemangat dalam mendukung kegiatan dakwah.

“Pengorbanan beliau hebat. Beliau senantiasa ikut andil dalam dakwah-dakwah di Solo seperti menyantuni pesantren, aktif dalam kegiatan tabligh agama dan sebagainya,” kata dia.

Suripto tercatat sebagai sekretaris MUI Solo, Ketua IIBF Solo, Divisi Ekonomi Dewan Syariah Kota Solo (DSKS), aktif di Wisata Hati dan penyantun beberapa pondok pesantren.

Adik ipar Suripto, Muh. Syafiq, 42, menceritakan hal yang paling berkesan dari sosok Suripto. Menurutnya almarhum adalah sosok yang memiliki semangat memikirkan kemajuan umat Islam. Suripto juga dikenal sebagai orang yang dermawan dan gemar bersedekah untuk membantu orang miskin.

“Beliau hidup untuk agama dan umat Islam. Beliau juga berperan aktif meningkatkan ekonomi umat Islam,” kata dia.

Suripto meninggalkan seorang istri dan empat anak. Empat anak tersebut adalah Wachidatun Tara Gading, Putri Salamah Gading, Osaam Rangga Gading dan Addawiyah Nabila Gading.

Relasi, kerabat dan beberapa tokoh hadir untuk melayat ke rumah duka. Aktor nasional Pong Harjatmo turut hadir di rumah duka, Sabtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya