SOLOPOS.COM - RSUD Ir Soekarno Sukoharjo. (Dok Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO – Tingkat keterisian tempat tidur atau bed di ruang isolasi maupun intensive care unit (ICU) di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo turun sekitar 10 persen selama tiga hari terakhir. Kendati demikian, rumah sakit rujukan Covid-19 diminta meningkatkan tata kelola penanganan pasien positif lantaran kasus Covid-19 yang fluktuatif.

Tingkat keterisian bed di ruang isolasi maupun ICU menurun secara perlahan sejak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Juli. Pembatasan mobilitas masyarakat dan aktivitas usaha berpengaruh terhadap menurunnya kasus harian Covid-19 dan tingkat keterisian bed di rumah sakit rujukan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Messi Pergi, Joan Laporta: Era Baru Barcelona Dimulai

Ekspedisi Mudik 2024

Kasubag Humas dan Informasi RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, Agus Setyawan, mengatakan tingkat keterisian bed turun sekitar 10 persen selama tiga hari terakhir. Kini, tingkat keterisian bed di rumah sakit berpelat merah itu sekitar 73,73 persen. Sebelumnya, tingkat keterisian bed mencapai di atas 80 persen saat lonjakan kasus Covid-19 pada pertengahan Juli.

“Bed occupancy rate (BOR) di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo turun seiring sejak awal Agustus. Tak seperti saat lonjakan kasus Covid-19 pada Juni dan Juli,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (6/8/2021).

Berdasarkan data tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di aplikasi Siranap RS, banyak tempat tidur kosong baik di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus Covid-19, pediatric intensive care unit (PICU), neonatal intensive care unit (NICU) hingga ruang isolasi. Jumlah tempat tidur di ruang IGD khusus Covid-19 kosong 15 bed, PICU kosong tiga bed, NICU kosong tiga bed,dan ruang isolasi kosong 19 bed.

Kondisi berbeda terjadi saat akhir Juni. Kala itu, Jumlah pasien positif dengan gejala yang dirawat di rumah sakit tak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan (nakes) baik dokter maupun perawat. Mereka kewalahan menangani para pasien positif Covid-19 yang datang ke rumah sakit setiap hari.

“Untuk oksigen medis bagi pasien positif yang dirawat di rumah sakit tak ada masalah. Kami berinisiatif melakukan jemput bola dengan mengambil pasokan oksigen di Palur, Karanganyar,” ujar dia.

Baca Juga: Internet Gratis Merata di Penjuru Desa Sudah, Layanan Digital Selanjutnya

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan ada delapan rumah sakit rujukan Covid-19 yakni RSUD Ir. Soekarno, RS Nirmala Suri, RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo, RS Indriati, RS Dr Oen Solo Baru, RS UNS Kartasura, RS Islam Surakarta Yarsis, dan RS Ortopedi Kartasura. Secara umum, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 turun dibanding bulan lalu.

Namun demikian, rumah sakit diminta meningkatkan tata kelola penanganan pasien positif guna menekan angka kematian atau mortality rate yang naik turun setiap hari. “Setiap fasilitas kesehatan (faskes) harus siap melakukan tata kelola pelayanan pasien positif. Masyarakat juga harus mengencangkan prorokol kesehatan untuk menghambat laju persebaran Covid-19 di Sukoharjo,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya