SOLOPOS.COM - Minyak goreng. (Solopos-Rohmah Ermawati)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo memastikan Sukoharjo akan mendapatkan jatah kuota minyak goreng murah untuk membantu intervensi pengendalian harga.

Kepala Disdagkop dan UKM Sukoharjo, Iwan Setyono, mengatakan kepastian adanya kucuran minyak goreng murah didapatkan beberapa waktu terakhir melalui koordinasi dengan sejumlah Dinas Perdagangan di Soloraya. Menurutnya, bantuan tersebut diperoleh dari PT Astra dan hanya tinggal menunggu kedatangan barang untuk melakukan operasi pasar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kemarin sudah ada informasinya kalau kami akan dapat kuota [minyak goreng]. Tapi kelihatannya jumlahnya tidak seperti apa yang kami usulkan karena kami sebelumnya mengajukan 26.000 liter. Tapi itu tetap membantu kami dalam upaya mengendalikan harga di pasaran yang saat ini masih di atas HET [harga eceran tertinggi] yang sudah ditentukan,” beber dia ketika dihubungi Solopos.com, Senin (28/2/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Di Pasar di Sukoharjo Ini Cuma 1 Pedagang Jual Minyak Goreng Rp14.000/L

Iwan menegaskan upaya intervensi yang bisa dilakukan oleh Disdagkop dan UKM Sukoharjo adalah memperbanyak jumlah minyak goreng yang tersedia di pasar untuk menurunkan pasar. Dia mengaku emoh untuk mengambil tindakan penarikan minyak goreng dengan harga di atas HET lantaran akan menimbulkan masalah baru.

“Karena masalahnya kan ini masa transisi dan stoknya juga belum terlalu lancar. Kalau stok minyak goreng di pasar ditambah terus, pasti nanti mekanisme pasar akan menyesuaikan dan harga akan semakin turun karena persediaan yang melimpah. Kalau kami menarik [minyak harga di atas HET] justru akan menimbulkan masalah baru karena akan semakin langka dan permasalahan tingginya harga tidak akan bisa selesai,” imbuh dia.

Persediaan di Pasaran Minim

Berdasarkan pantauan Disdagkop dan UKM Sukoharjo, Satgas Pangan Sukoharjo masih belum menemukan adanya aksi penimbunan barang yang dilakukan oleh oknum tertentu. Namun, dia membenarkan harga minyak goreng saat ini masih dinilai tinggi karena dipicu minimnya persediaan dan momen menjelang bulan Ramadan.

Baca juga: 2 Faktor Ini Sebabkan Harga Minyak Goreng di Sukoharjo Masih Tinggi

“Semoga saja nanti langkah yang kami lakukan bisa membantu mengendalikan harga. Kami juga minta masyarakat tidak melakukan panic buying karena kami akan berupaya untuk mengendalikan harga agar sesuai HET yang sudah ditentukan. Kami juga masih terus diminta melaporkan kondisi terkini terkait harga dan kondisi persediaan minyak goreng di pasar ke pemerintah pusat,” ucap dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya