SOLOPOS.COM - Kadinkes Jateng, Yulianto Prabowo. (Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG — Sebanyak 14 daerah di Jawa Tengah (Jateng) dilaporkan nihil kasus kematian akibat Covid-19 pada awal Oktober 2021, atau dalam kurun waktu sepekan terakhir.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo, saat mengikuti rapat penanganan Covid-19 di Kantor Pemprov Jateng, Senin (11/1/2021).

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Yulianto menyebut dengan tidak ditemukannya kasus kematian di 14 daerah itu, menandakan persebaran Covid-19 di Jateng sudah terkendali.

Baca juga: Innalillahi! 128 Nakes di Jateng Meninggal karena Covid-19, 64 Dokter

Ekspedisi Mudik 2024

“Hingga pekan ke-40 [4-10 Oktober 2021], selama sepekan tidak ada kasus kematian [akibat Covid-19],” ujar Yulianto.

Ke-14 daerah tanpa kasus kematian Covid-19 itu yakni Batang, Boyolali, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, dan Kota Magelang. Kemudian Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Tegal, Kudus, Kabupaten Pekalongan, dan Temanggung.

Kendati demikian, Yulianto menyebut masih ada beberapa daerah yang ditemukan kasus kematian akibat virus corona. Namun, ia menyebut jumlahnya tidak banyak.

Kasus kematian Covid-19 itu, lanjut Yulianto rata-rata disebabkan faktor komorbiditas, usia lanjut, dan belum menerima vaksin. Meski demikian, pihaknya masih akan melakukan kajian secara mendetail terkait masih adanya kasus kematian akibat Covid-19 di Jateng.

“Yang mencatatkan adanya kasus kematian, jumlahnya satu orang itu di Banjarnegara, Brebes, Demak, Pati, Pemalang, Purworejo, Rembang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Tegal, dan Wonosobo,” ungkapnya.

Baca juga: Jateng Bersiap Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19 saat Libur Akhir Tahun

Sementara itu, Gubernur Jatenng, Ganjar Pranowo, kembali mengingatkan kepada pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat agar tidak lalai dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Meski pun diakuinya kasus Covid-19 di Jateng terus mengalami tren penurunan.

Namun ia tetap meminta seluruh elemen masyarakat di Jateng untuk mewaspadai lonjakan kasus, terlebih mendekati libur panjang akhir tahun atau Natal dan tahun baru (nataru).

Ia mewanti-wanti agar tidak muncul gelombang ketiga Covid-19. Caranya, dengan menggenjot vaksinasi.

“Saya sampaikan bupati, wali kota tidak lengah terhadap pengawasan masyarakat. Masker yang paling utama tidak boleh dicopot, maka mereka yang beraktivitas ekonomi, ibadah, sekolah mereka berada dalam kondisi prokes yang ketat,” pungkas Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya