SOLOPOS.COM - Ilustrasi sepeda motor baru. (Bisnis.com)

Solopos.com, SRAGEN — Jalanan di Kabupaten Sragen kian padat dengan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor tiap tahunnya. Khusus sepeda motor, terjadi penambahan rata-rata 1.000 unit per bulannya.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah yang diakses di laman jateng.bps.go.id, jumlah sepeda motor di Kabupaten Sragen terus meningkat. Pada 2019, ada  508.777 unit sepeda motor di Sragen. Pada 2020 jumlahnya meningkat jadi  524.354 unit, dan pada 2021 jadi 554.873 unit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Sragen per 2021 yang mencapai 983.641 jiwa, berarti tiap 1,7 penduduk memiliki satu sepeda motor.

Sementara mengacu data dari BPS Sragen di sragenkab.bps.go.id, dalam kurun waktu 2021 total ada 18.891 sepeda motor baru yang diregistrasi oleh Samsat. Rata-rata per bulan ada 1000-an sepeda motor baru.

Pada Oktober 2021 terdapat 1,796 unit motor baru, November 2021 terdapat 2.094 unit, dan Desember 1.949 unit.

Baca Juga: Bisnis Angkutan Umum Sragen, Hidup Segan Mati Tak Mau

Semakin mudahnya membeli motor baru melalui kredit dengan uang muka rendah membuat peredaran sepeda motor anyar di Sragen meningkat. Banyaknya populasi sepeda motor ini juga berdampak pada menurunnya minat masyarakat menggunakan transportasi umum.

Salah satu warga Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Nur Aina Almardiyah, membenarkan mudahnya kini memiliki motor. Menurutnya saat ini setiap rumah paling tidak mempunyai satu kendaraan pribadi, terutama sepeda motor.

“Di rumah saya ada tiga motor, jadi masing-masing anggota keluarga menggunakan satu sepeda motor,” terang Aina, Selasa (16/8/2022).

Hal senada diungkapkan warga Gemolong, Sragen, Saiful Hidayat. “Kalau di daerah saya kebanyakan sudah mempunyai mobil dan paling tidak dua motor di rumahnya. Di rumah saya sendiri mempunyai dua motor dan satu mobil,” tambah Saiful.

Darga Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Zainun Dwiyana, mengatakan transportasi umum hanya relevan untuk usia tertentu dan tujuan tertentu saja. Tidak semua tempat dapat diakses melalui transportasi umum. Atas dasar itulah ia lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Baca Juga: Aturan Baru Tarif Ojek Daring Kemenangan Tidak Ideal Pengemudi Gig

Seperti diketahui, transportasi umum di Sragen kian menyusut jumlahnya. Selain akibat pandemi Covid-19, kecenderungan warga kin lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi jadi faktor utama bisnis angkutan umum di Sragen menuju senjakala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya