SOLOPOS.COM - Puncak peringatan Hari Santri di Klaten digelar dengan upacara yang diadakan di MTs Negeri 1 Klaten, Jumat (22/10/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Jumlah pondok pesantren (ponpes) di Klaten dari tahun ke tahun terus meningkat. Berkembangnya sistem pendidikan ponpes dengan membuka pendidikan formal, membuat banyak warga berbondong-bondong memondokkan anak mereka ke ponpes.

Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Klaten, Heri Sarwoko, menjelaskan jumlah ponpes di Klaten saban tahun terus mengalami peningkatan. Saat ini ada sekitar 100 ponpes dari beberapa tahun lalu sekitar 60 ponpes.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Semakin ke sini jumlah ponpes di Klaten semakin banyak. Termasuk hari ini ada peresmian ponpes di Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara. Kalau dari data ada sekitar 124 Ponpes dengan yang sudah terdaftar ada sekitar 100 ponpes,” kata Heri saat ditemui seusai upacara peringatan Hari Santri di MTs Negeri 1 Klaten, Jumat (22/10/2021).

Baca Juga: Viktor Laiskodat Lulus Doktor UKSW, Angkat Disertasi Wisata NTT

Ekspedisi Mudik 2024

Heri menilai peningkatan jumlah ponpes tersebut seiring bertambahnya minat warga memondokkan anak mereka. “Terbukti saat ini banyak SD yang ditinggalkan dan orang berbondong-bondong mendaftarkan anak mereka ke MI dan SDIT,” jelas dia.

Terkait keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) No. 82/2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pondok Pesantren, Heri menyambut gembira. Untuk menindaklanjuti keluarnya Perpres tersebut, Heri menjelaskan Pemkab Klaten bersama forum ponpes saat ini masih menyiapkan draf Peraturan Daerah (Perda) terkait Ponpes.

“Terkait yang disampaikan Pak Presiden tentang keluarnya Perpres menyangkut dana abadi Ponpes, saat ini kami bersama pemkab baru menyiapkan draf Perda,” tutur dia.

Baca Juga: Gubernur NTT Viktor Laiskodat Raih Gelar Doktor dari UKSW Salatiga

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, M. Mujab, mengatakan selama ini sudah ada fasilitasi ke ponpes. Saban tahun, ada pemihakan dari APBD untuk ponpes melalui dana hibah.

Mujab menjelaskan sekitar 13 ponpes mendapatkan bantuan pada 2021 dengan nominal beragam mulai dari Rp10 juta hingga Rp50 juta. Penggunaan dana tersebut juga beragam untuk operasional maupun pembangunan.

“Nilai total anggaran untuk ponpes pada 2021 sekitar Rp265 juta. Untuk rencana 2022 kami juga sudah membahas dengan tim anggaran,” kata Mujab.

Baca Juga: Boyolali Kirim 5 Atlet ke Peparnas Papua XVI

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Klaten, Anif Solikhin, mengatakan jumlah ponpes di Klaten dinamis. Namun, dia mengakui ada peningkatan jumlah ponpes.

Soal penyebab kian bertambahnya jumlah ponpes di Klaten, Anif menjelaskan lantaran pengembangan sistem pendidikan di ponpes yang membuat banyak warga memilih memondokkan anak mereka. “Sekarang pesantren sudah mengembangkan sistem pendidikan yang formal. Selain mendapatkan pendidikan agama yang kuat tetapi juga mendapatkan bekal pendidikan formal,” kata dia.

Terkait paham radikalisme, Anif mengatakan hingga kini tak ada ponpes yang disusupi paham radikalisme. “Alhamdulillah khususnya di Klaten radikalisme tidak sampai menyusupi ponpes,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya