SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sleman–Semakin lama waktu yang dihabiskan di pengungsian, berbanding lurus dengan jumlah pengungsi yang mengalami gangguan psikologis. Di pengungsian Maguwoharjo, Sleman, tren tersebut tampak jelas terjadi.

Berdasarkan data Posko Psikolog Dinas Kesehatan Pemkab Sleman di Stadion Maguwoharjo, per Rabu (10/11) kemarin, tercatat 330 pengungsi di Stadion Maguwoharjo mengalami gangguan psikologis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari jumlah tersebut di atas, terdiri dari 132 orang pengungsi mengalami kecemasan, psikosomatis 107 orang, psikosisresidual 39 orang dan insomnia 50 orang.

Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan data pada Selasa (9/11) kemarin, yakni sebanyak 270 orang. Dimungkinkan jumlah tersebut dapat terus meningkat pengungsi tak kunjung mendapat kepastian kapan diperbolehkan pulang.

“Ya bisa terus meningkat. Mereka kan merasa asing dengan lingkungan di pengungsian. Selain itu mereka juga kepikiran ternak dan rumah,” ujar Koordinator Bagian Psikolog di Posko Maguwoharjo, Retno Kumolohadi, Kamis (11/11).

Retno juga memaparkan bahwa para pengungsi memerlukan waktu untuk adaptasi dengan suasana di pengungsian. Pengajar di Pasca Sarjana Psikologi Universitas Islam Indonesia ini juga melihat para pengungsi mendapat tekanan dari lingkungan pengungsian.

“Ada beberapa laporan yang menyebut bahwa mereka sempat terlihat cekcok dengan pengungsi yang lain. Ini juga bisa menjadi faktor (pemicu stres),” ujarnya.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya