SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemudik Lebaran tiba kembali di Jakarta dengan kereta api kelas Ekonomi. (JIBI/Solopos/Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Solopos.com, WONOGIRI — Pandemi Covid-19 berdampak pada turunnya jumlah pemudik di Wonogiri. Jumlah pemudik di Wonogiri saat pandemi Covid-19 menurun drastis dibandingkan sebelum muncul pandemi Covid-19.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com di Terminal Tipe A Giri Adipura, jumlah pemudik yang tiba di Wonogiri saat pandemi Covid-19 (tahun 2020-2021) mencapai 22.272 orang. Jumlah itu menyusut dibandingkan di tahun 2019, yakni mencapai 100.227 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum pandemi Covid-19 muncul, Pemkab Wonogiri selalu memfasilitasi warganya yang merantau dengan menggulirkan program Mudik Gratis. Program ini untuk memfasilitas kaum boro yang ingin pulang ke kampung halaman saat Lebaran tapi tidak mampu secara finansial. Sejak pandemi Covid-19 muncul (tahun 2020), program tersebut ditiadakan.

Baca Juga: Pemudik Berdatangan di Wonogiri, 3 Orang Dinyatakan Positif Covid-19

Selain program Mudik Gratis, terdapat juga pemudik reguler. Jumlah pemudik jenis reguler yang turun diTerminal Tipe A Giri Adipura juga terdata oleh pengelola terminal setempat. Pemudik reguler merupakan pemudik yang menumpang bus AntarKota AntarProvinsi (AKAP) maupun AntarKota Dalam Provinsi (AKDP).

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, telah menyambut baik dibukanya keran mudik oleh pemerintah pusat. Pemkab Wonogiri bakal mendukung program pemerintah dengan menekankan ke warganya agar menjalani vaksinasi booster terlebih dahulu sebelum mudik.

Nantinya, Pemkab Wonogiri harus memastikan program vaksinasi booster berjalan dengan baik. Hal itu dilakukan dengan berkoordinasi dengan bawahannya terkait vaksinator dan persiapan lainnya.

Baca Juga: Jelang Larangan Mudik, 3.000 Kaum Boro Tiba di Wonogiri Dalam Sehari

“Prinsipnya kami akan sukseskan apa yang menjadi program pemerintah pusat. Oleh mudik ning kudu booster,” kata Joko Sutopo, Kamis (24/3/2022).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Wonogiri, Waluyo, mengatakan bakal mempersiapkan sejumlah hal yang menjadi wilayah kerjanya di bidang rambu-rambu lalu lintas. Hal lain, yakni menggelar koordinasi dengan aparat polisi terkait posko mudik.

“Ada beberapa hal yang nantinya harus dipersiapkan menjelang mudik. Akan ada koordinasi lintas sektoral, mulai dari Dishub, Satpol PP, PMI, kepolisian, Dinkes, yang nanti bekerja sama memastikan arus mudik aman,” kata Waluyo.

Baca Juga: Kaum Boro Wonogiri Berbondong-Bondong Pulang Kampung, Mudik Dulu Sebelum Dilarang?

Kaum boro alias perantau di Kabupaten Wonogiri mengaku lega dengan kebijakan pemerintah pusat yang memperbolehkan mudik saat momentum Lebaran 2022. Sepanjang pandemi Covid-19, sebagian besar kaum boro Wonogiri memilih tidak mudik alias tetap tinggal di tanah perantauan.

Ketua Paguyuban Paseduluran Muda-Mudi Wonogiri (Pandowo), Arrahman Yuli Hananto mengatakan kaum boro yang bekerja di perusahaan berbeda dengan kaum boro yang bekerja sebagai pedagang. Bagi para pedagang dinilai lebih banyak memiliki peluang mudik. Di samping itu, terdapat kaum boro yang memilih pulang kampung di luar arus mudik maupun arus balik.

“Kami juga mengelola program Mudik Gratis [amanah dari Pemkab Wonogiri di bawah pimpinan bupati Joko Sutopo]. Dua tahun selama pandemi Covid-19 ditiadakan. Kemarin itu juga masih ada yang tanya, Mudik Gratis diadakan atau tidak [melalui call center paguyuban],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya