SOLOPOS.COM - Dandim 0725/Sragen Letkol (Arh) Camas Sigit Prasetyo (kanan) memaparkan TNI Manunggal KB Kesehatan 2017 di Makodim, Rabu (13/9/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Jumlah pria yang menjadi peserta Keluarga Berencana (KB) di Sragen naik 260 persen.

Solopos.com, SRAGEN — Peserta kontrasepsi mantap pada pria atau metoda operasi pria (MOP) di Kabupaten Sragen meningkat sampai 260% pada 2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peserta MOP pada 2016 hanya lima orang meningkat menjadi 18 orang pada 2017. Kendati peserta MOP meningkat, jumlahnya masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah pusat sebanyak 177 orang dan pemerintah provinsi sebanyak 34 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Peningkatan MOP mendapat apresiasi Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat menerima tim penilai program Keluarga Berencana (KB) dari Provinsi Jawa Tengah di Makodim 0725/Sragen, Rabu (13/9/2017) siang. Kesempatan tersebut dibarengkan kegiatan TNI Manunggal KB Kesehatan 2017.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Sragen, Djoko Sugeng, menyampaikan peningkatkan MOP di Sragen itu menjadi fenomena unik karena adanya peningkatan kesadaran bagi kaum bapak untuk ikut KB.

“Pada 2016 lalu hanya lima orang sekarang menjadi 18 orang. Keberhasilan ini mungkin disebabkan adanya sosialisasi dari TNI sehingga orang takut dan akhirnya ikut KB,” ujarnya.

Selain itu, Djoko menyebut keunikan lain yang terjadi di Sragen, yakni persentase total fertility rate (TFR) cukup rendah, yakni 2,0%. Artinya, angka kelahiran total di Sragen tersebut berpengaruh pada pertumbuhan penduduk di Sragen. Laju pertumbuhan penduduk di Sragen cukup rendah yakni 0,39%.

Komandan Kodim 0725/Sragen Letkol (Arh) Camas Sigit Prasetyo menyampaikan detail acara TNI Manunggal KB Kesehatan 2017 yang berlangsung seharian. Kegiatan dilakukan dengan membuka pelayanan KB di lingkungan Kodim Sragen dan kunjungan ke sejumlah kampung KB di Karangmalang dan Sragen Kota.

Dalam kunjungan tersebut, Dandim didampingi sejumlah pimpinan daerah. Kabid KB Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KBKKK) Dinas PPKBP3A Sragen, dr. Iin Dwiarti, mengatakan untuk mencari pria yang bisa diajak ber-KB sangatlah sulit. Dia mengakui sangat sulit untuk mencapai target yang ditentukan pemerintah pusat sebanyak 177 orang dan target dari pemerintah provinsi sebanyak 34 orang.

“Target itu sangat berat. Kami sudah bersyukur kita ada peningkatan yang signifikan peserta MOP pada tahun ini. Setiap kabupaten memiliki perkiraan permintaan masyarakat [PPM] sendiri. Dampaknya, pengadaan obat banyak tetapi tidak digunakan karena targetnya tidak sesuai dengan kondisi riil,” ujarnya.

Iin menyampaikan keikutsertaan perempuan untuk KB saja masih menemui kendala. Dia menyebut dari jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 175.462 pasangan di Sragen ternyata baru 78,68% yang ikut KB.

Dia mengatakan faktor yang memengaruhi perempuan tidak ikut KB itu cukup banyak, di antaranya faktor agama, merantau, dan keinginan segera memiliki anak. “Dulu keluarga sudah cukup memiliki minimal dua anak tetapi sekarang minimal ingin punya tiga anak,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya