Solopos.com, SOLO — Larangan mudik pemerintah pusat pada momentum Lebaran tahun ini berdampak pada penurunan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Solo dibandingkan tahun sebelumnya.
Hingga H-2 Lebaran pada Selasa (11/5/2021) malam, akumulasi kendaraan masuk dan keluar Kota Solo sejak H-7 atau Kamis (6/5/2021) turun 21,09% dibandingkan medio yang sama tahun lalu.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Baca Juga: Begini Tanggapan Kapolda Jateng Soal ABG Pengemudi VW Warna Kuning Penerobos Penyekatan di Prambanan
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Ari Wibowo, mengatakan pada 2020 jumlah kendaraan keluar masuk pada 2020, mencapai 1.762.834 unit, sedangkan pada 2021 berjumlah 1.390.985 unit. “Terjadi penurunan sebanyak 371.849 unit,” kata dia, kepada wartawan, Rabu (12/5/2021).
Sebelumnya, Ari mengakui arus lalu lintas mulai mengalami kenaikan pada pekan lalu sebelum dimulainya pembatasan. Ia menduga masyarakat banyak yang menyegerakan pulang, dilihat dari hitungan kendaraan keluar masuk pada 3-4 Mei lalu.
Terkait kemacetan dalam kota, ia menyebut di sekitaran pusat perbelanjaan, pasar, dan destinasi wisata seperti Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dan Taman Balekambang.
Baca Juga: Takbir Keliling Dilarang, Jalan Utama di Klaten Bakal Dijaga Polisi
“Yang jelas mal dan pasar yang potensi padat lalu lintas. Secara situasional beberapa tempat makan yang favorit. Food court dan drive thru juga antrean sampai ke jalan, sudah kami tegur kemarin,” jelasnya.
Titik rawan kepadatan lainnya adalah di Jl. Slamet Riyadi, Nonongan, dan Ngapeman. Di samping itu, Simpang Joglo juga padat karena angkutan barang tidak ada pelarangan. “Pada 2 tahun lalu sebelum pandemi, justru angkutan barang tidak boleh, sekarang dibalik,” papar dia.