SOLOPOS.COM - Kampus Universitas Boyolali. (Uby.ac.id)

Solopos.com, BOYOLALI — Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) disebut-sebut sebagai daerah dengan pertumbuhan jumlah investor pasar modal yang cukup tinggi. Pada 2019, pertumbuhan jumlah investor tersebut mencapai 67% jika dibandingkan pada 2018.

Berdasarkan data dari Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah (Jateng) II, jumlah investor pasar modal di 2019 sebanyak 33.085 investor. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari tujuh daerah di Soloraya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.637 investor berasal dari Boyolali. "Investor pasar modal Boyolali meningkat signifikan dari 1.579 investor di 2018, posisi Desember 2019 menjadi 2.637 investor, atau naik 67%," kata Kepala Kantor BEI Jateng II, M. Wira Adibrata, kepada Solopos.com, Senin (10/2/2020).

Foto Orangutan Tolong Pria Viral, Katanya Lebih Manusiawi Dibanding Manusia

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, hal itu memperlihatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Boyolali, khususnya pasar modal mengalami peningkatan. Berdasarkan data tersebut, BEI Jateng II melihat ada potensi cukup besar di Boyolali dalam penciptaan investor pasar modal.

Dalam waktu dekat, BEI yang bekerja sama dengan Universitas Boyolali akan mendirikan Galeri Investasi. Galeri Investasi tersebut diperkirakan siap pada semester pertama 2020.

"Selain itu, juga bersama-sama Pemkab Boyolali dan OJK [Otoritas Jasa Keuangan] memasukan progam literasi pasar modal kepada ASN [Aparatur Sipil Negara] Boyolali melalui program TPAKD [Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah]. Ini merupakan program untuk menggarap potensi di Boyolali," katanya.

Jualan Kokain & Simpan Sabu, Nanie Darham Terancam 20 Tahun Penjara

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Boyolali, Dasmadi, mengatakan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan pendirian Galeri Investasi di Universitas Boyolali.

"Kami sudah mempersiapkan MoU dengan BEI. Untuk pembukaannya nanti akan didahului dengan seminar nasional. Direncanakan dibuka di bulan Maret," katanya kepada Solopos.com.

Ia menjelaskan tujuan pendirian Galeri Investasi adalah sebagai sarana mengedukasi mahasiswa.

"Sebagai bagiaan dari universitas, kami memiliki misi tridarma. Salah satunya kami ingin mahasiswa terbekali ilmu ekonomi yang up to date. Melalui Galeri Investasi, kami ingin masyarakat di Boyolali lebih terbuka lagi untuk belajar saham atau pasar modal," katanya.

Viral Karena Bentuknya Aneh, Patung Gajah Di Gresik Habiskan Dana Rp1 Miliar

Keberadaan Galeri Investasi tersebut nantinya akan dikaitkan dengan program di fakultas yang sudah ada. Dia berharap dengan fasilitas tersebut mahasiswa juga bisa belajar bukan hanya teori namun praktik langsung.

Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sarana untuk memperkenalkan pasar modal sejak dini kepada dunia akademisi. Galeri Investasi BEI merupakan kerja sama antara BEI, perguruan tinggi, dan perusahaan sekuritas, yang diharapkan bukan hanya memperkenalkan pasar modal dari sisi teori, namun juga praktiknya.

Sebelumnya, Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, mengatakan demografi Single Investor Identification (SID) saham berdasarkan kota/kabupaten di wilayah Soloraya posisi Oktober 2019 tumbuh 43% yoy menjadi 31.218 akun. Wilayah yang berkembang paling signifikan adalah Boyolali dengan angka 69% menjadi 2.332 akun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya