SOLOPOS.COM - Kicauan Dahnil Anzar Simanjuntak, Kamis (12/12/2019) malam, tentang spanduk PT RUM Sukoharjo yang memasang logo Kemenhan dan TNI.

Solopos.com, SOLO -- Kasus pencemaran akibat limbah berbau busuk PT Rayon Utama Makmur (RUM) Sukoharjo memasuki babak baru. Informasi tentang PT RUM bahkan sampai membuat Kementerian Pertahanan (Kemenhan) angkat bicara.

Staf Khusus Kemenhan Dahnil Anzar Simanjuntak melalui akun Twitternya menyoroti spanduk PT RUM Sukoharjo yang memasang logo Kementerian Pertahanan RI beserta sederet logo Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gibran Maju Pilkada Solo, Gus Sahal Sebut Sangat Tak Pantas!

Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku mendapatkan pengaduan dari masyarakat.

Rupanya, kata dia, hasil pengecekan administrasi PT RUM menunjukkan fakta lain, yakni produsen serat rayon sintetis itu tak memiliki izin sebagai produsen alat kelengkapan TNI. Namun, dalam spanduk itu, logo-logo TNI dan Kemenhan justru dipakai.

Tak Ditemui Petinggi PT RUM Sukoharjo, Warga Ancam Blokade Pabrik

"Saya menerima pengaduan masy Sidoarjo [Sukoharjo] terkait dg spanduk ini. Setelah sy cek di Dirjen Pothan. PT RUM tdk terdaftar memiliki izin sbg produsen Idhan, yg ada adl sejak 2019 adl Anak perusahaan PT. Sritex yaitu PT WI ditetapkan sbg indhan bidang sepatu TNI, berlaku 2019-2024," kicaunya di akun @Dahnilanzar, Kamis (12/12/2019) malam.

Solo Undercover: Usia 16 Tahun Jadi Simpanan, Dewi Patok Tarif Hingga Rp15 Juta Sekali Kencan

Selain itu, dia menyebut seharusnya lambang-lambang lembaga negara tidak dipakai oleh perusahaan manapun, termasuk PT RUM.

"Jadi, korporasi mana pun tdk dibenarkan menggunakan lambang2 @Kemhan_RI, @Puspen_TNI, apalagi dg maksud menakut2i masy, yg sedang menyampaikan aspirasi dan keluhannya terkait korporasi bersangkutan dlm hal ini PT RUM di Sukoharjo," kicaunya lagi.

Diteror King Cobra, Pemilik Warung Mi Ayam di Klaten Ngungsi

Spanduk dalam foto yang diunggah di akun @Dahnilanzar itu bertuliskan "Kementrian Pertahanan Republik Indonesia menetapkan dan memberi izin kepada PT Rayon Utama Makmur (Sritex Group) sebagai produsen industri pertahanan untuk produk alat peralatan pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia".

Hotman Paris Unggah Video Curhat Pramugari, Tak Terbang Jika Tolak Ditiduri Direksi

Dahnil Anzar saat dihubungi Solopos.com melalui pesan Whatsapp mengonfirmasi kicauannya tersebut.

"Benar [itu tweet saya]," kata Dahnil Anzar melalui pesan singkatnya kepada Solopos.com, Jumat (13/12/2019) pagi.

Cek! Inspirasi Batik Couple yang Bakal Bikin Penampilanmu dan Si Dia Makin Sempurna

Limbah PT RUM, khususnya limbah udara berbau busuk, telah menjadi masalah lingkungan bagi warga Nguter dan sejumlah kecamatan lainnya di Sukoharjo dan Selogiri, Wonogiri.

Tren Fashion Batik Modern 2020

Namun masalah yang telah memicu pengungsian dan protes warga sejak 2017 itu tak kunjung selesai hingga hari ini.

Kamis (12/12/2019), ratusan warga kembali menggeruduk pintu gerbang pabrik PT RUM dalam aksi tiga hari berturut-turut sejak Selasa (10/12/2019).

Ingin Lihat Tubuhnya, Janda Madura Rekam Dirinya Bugil



Mereka tak ditemui jajaran manajemen PT RUM saat menyampaikan aspirasi.

Pantauan Solopos.com, Kamis, ratusan orang kembali berkumpul di depan pintu gerbang PT RUM sekitar pukul 14.00 WIB.

Tips Siapkan Anak Agar Tak Iri dengan Kehadiran Adik Baru

Mereka berasal dari tiga elemen masyarakat yakni Forum Warga Terdampak PT RUM (RATA-PT RUM), Persatuan Perempuan Peduli Lingkungan (P3L) dan Sukoharjo Melawan Racun (Samar).

Waduh, Kalori Kerupuk Setara Sepiring Nasi

Mereka tak henti-hentinya memukul kentungan sebagai simbol tanda bahaya lantaran bau busuk dari PT RUM Sukoharjo yang tak kunjung hilang.

Patut Dicoba! Tips Agar Tidak Mendengkur Saat Tidur

“Kami menghirup bau busuk selama dua tahun. Hampir setiap hari. Sejak PT RUM beroperasi, kami menderita lantaran tak bisa menghirup udara segar yang menjadi hak asasi manusia,” kata seorang warga Dusun Ngrapah, Desa Gupit, Jiyem, Kamis.

Jadi Office Boy, Pria Jogja Mampu Raup Rp8 Juta/Bulan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya