SOLOPOS.COM - Anak-anak menggunakan pelampung melintasi alur irigasi tak jauh dari kawasan Kali Poitan, Desa Jagalan, Kecamatan Karangnongko, Kamis (6/10/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Kawasan alur sungai dan bantaran di Kali Poitan di Desa Jagalan, Kecamatan Karangnongko mulai ditata dan dijaga kelestariannya. Kawasan yang dulunya kumuh perlahan ditata warga yang tergabung dalam Komunitas Peduli Sungai (KPS) Poitan.

Alur Kali Poitan berisi bebatuan aneka ukuran yang tersebar ke berbagai lokasi secara alami akibat arus sungai. Pada alur sungai yang berada di Jagalan itu terdapat bendungan serta pintu air yang hingga kini masih berfungsi. Selain alur sungai utama, ada saluran irigasi di kawasan tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penataan kawasan sekitar Kali Poitan gencar sejak 2014. Secara rutin, warga yang tergabung dalam beberapa kelompok sukarelawan menggelar aksi membersihkan alur sungai.

Ada pendapa serta gazebo yang berdiri di sekitar bantaran sungai. Kawasan itu dilengkapi jembatan gantung yang terbentang di atas Kali Poitan.

Dari jembatan gantung, pengunjung bisa mendatangi kolam renang serta beberapa fasilitas outbound seperti flying fox serta tangga kayu dan tali yang terbentang di antara pepohonan.

Baca Juga: Dulu Ada Taman EWS Klaten, Sekarang Taman Edukasi Kebencanaan di Kali Poitan

Salah satu sukarelawan, Agus, 60, menceritakan sebelumnya kawasan Kali Poitan dipenuhi pepohonan terutama bambu hingga sampah, seperti plastik hingga kasur. Saking banyak dan rindangnya pepohonan serta rumput ditambah sampah, alur sungai di kawasan tersebut tak terlihat. Alhasil, kawasan itu dipenuhi binatang melata salah satunya ular.

Warga bersama ketua RT, RW, dan perangkat desa setempat menggelar gerakan bersih-bersih sungai. Kegiatan yang digelar secara rutin itu membuat kawasan tersebut semakin memperlihatkan keindahannya.

“Setiap Sabtu sore itu pasti dari ibu-ibu dan warga bersih-bersih di sini. Itu setiap hari sejak pertama sampai sekarang,” kata Agus saat ditemui di Kali Poitan, Kamis (6/10/2022).

Kawasan Kali Poitan terus berkembang. Tak hanya membuat kawasan di sekitar sungai lestari, aksi warga itu membuat kawasan sekitar kali itu menjadi potensi wisata apalagi didukung dari pemerintah desa, BPBD, Pemkab, BBWSBS, dan lainnya.

Baca Juga: Taman Edukasi Bencana di Kali Poitan Klaten Mulai Diuji Coba

Berkat konsistensi warga melestarikan kawasan sungai, KPS Poitan diganjar penghargaan. KPS Poitan mewakili Soloraya pada ajang lomba KPS tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) 2022. Pada ajang tersebut, KPS Poitan meraih juara III.

Kepala Desa (Kades) Jagalan, S. Beti Kristanti, mengatakan kawasan Kali Poitan pada 2020 dikembangkan menjadi potensi wisata berupa area outbound. Sempat terhenti selama dua tahun gegara pandemi Covid-19, potensi wisata itu mulai digarap lagi.

Apalagi, saat ini ada dukungan fasilitas dari BPBD yang menambah wahana edukasi kebencanaan di kawasan Kali Poitan. Tak hanya menjadi area outbound, Kali Poitan bisa berkembang menjadi wisata minat khusus terutama pembelajaran tentang kebencanaan untuk usia dini atau TK dan PAUD.

Camat Karangnongko, Jaka Supriyanto, menjelaskan kawasan Kali Poitan di wilayah Jagalan rimbun oleh pepohonan serta dipenuhi sampah. Setelah tergarap, kawasan itu menarik minat pengunjung dari berbagai daerah. Apalagi, ada sejumlah fasilitas outbound di tempat itu.

Baca Juga: Tim Susur Sungai Sepanjang 30 Km di Klaten Ambil Sampel Air

Jaka menjelaskan selama ini sukarelawan di kawasan tersebut konsisten menjaga kelestarian sungai. Konsistensi warga itu sempat menarik minat Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, berkunjung ke kawasan tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan pilihan mendirikan taman edukasi bencana di Kali Poitan lantaran alam di sekitar lokasi tersebut mendukung. Dia mencontohkan aliran air sungai dan bantaran bisa menjadi wahana edukasi terkait bencana tanah longsor dan banjir.

Di tempat itu juga didirikan rumah simulasi gempa bumi serta simulasi erupsi gunung berapi. Pendirian taman edukasi bencana di Kali Poitan dilakukan sebagai bentuk apresiasi atas upaya warga melakukan pengurangan risiko bencana serta menjaga kelestarian lingkungan.

“Mudah-mudahan ini bisa memantik pariwisata di sini. Salah satu program prioritas Desa Jagalan yakni mengembangkan potensi wisata. Ketika ini sudah diluncurkan, kami berharap semakin banyak sekolah terutama PAUD dan TK yang ke sini selain berwisata juga bisa belajar tentang kebencanaan,” jelas Winoto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya