SOLOPOS.COM - Kantor Desa Tawangrejo, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Kamis (2/6/2022). Kepala Desa (Kades) Tawangrejo, Susanta, mengakui desanya sekarang sudah tidak lagi mengalami krisis air. (Solopos.com/Fahmi Ghiffari).

Solopos.com, Klaten — Desa Tawangrejo, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, sempat mengalami krisis ketersediaan air di tahun 2019. Kondisi di Tawangrejo saat ini sudah jauh lebih baik setelah mengoptimalkan pemeliharaan dan perbaikan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (Pamsimas) untuk mengatasi krisis air.

Kepala Desa (Kades) Tawangrejo, Susanta, mengatakan pihaknya sudah melakukan perbaikan Pamsimas dan perbaikan jaringan. Ia menambahkan sudah ada satu sumur tambahan di Desa Tawangrejo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tawangrejo berarti di Rukun Warga (RW) 001 ada dua (sumur), di RW 002 ada satu, di RW 003 ada satu, di RW 004 ada satu, di RW 005 ada dua. Jadi total ada tujuh sumur sekarang,” kata Susanta saat ditemui Solopos.com, Kamis (2/6/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Keberadaan Pamsimas dinilai sangat membantu warga dalam mendapatkan air bersih di desanya. Persoalan yang muncul saat ini, jenis air di Tawangrejo merupakan air payau.

“Kalau untuk konsumsi masih ada yang beli air,” kata Susanta.

Baca Juga: Tarif Rp2.000, 100 Galon per Hari Diisi Air dari Sumur Bor di Klaten

Ia menambahkan hingga sekarang masih ada penjual air bersih layak konsumsi yang sumber airnya diambil dari Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya