SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo berencana memberikan bantuan gamelan Jawa ke setiap kecamatan pada 2023 mendatang. Hal ini wujud konservasi budaya menyusul penetapan gamelan menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).

Penetapan gamelan sebagai WBTB dilakukan oleh Komite Konvensi WBTB UNESCO pada 15 Desember 2021. Hal tersebut membuat gamelan menjadi WBTB Indonesia ke-12 yang ditetapkan oleh UNESCO. Sebelum gamelan, warisan budaya Indonesia yang telah ditetapkan UNESCO seperti pencak silat, wayang, keris, dan sebagainya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sentra kerajinan gamelan Jawa terletak di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Sentra kerajinan industri kerajinan gamelan itu menjadi satu-satunya di dunia. Potensi unggulan itu harus dijaga dan dilestarikan melalui upaya konservasi budaya. Salah satu upaya tersebut adalah melestarikan eksistensi gamelan Jawa terhadap generasi muda atau kaum milenial.

“Ada kabar gembira, Pemkab Sukoharjo berencana menyalurkan bantuan gamelan Jawa di masing-masing kecamatan pada tahun depan. Kami bakal mengawal agar benar-benar terealisasi,” kata Ketua Dewan Kesenian Sukoharjo periode 2017-2020, Sumarsono, di sela-sela kegiatan musyawarah kerja Dewan Kesenian Sukoharjo di Hotel Tosan, Solo Baru, Kamis (9/6/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Pria yang akrab disapa Soni itu menyampaikan seni karawitan merupakan seni tradisi budaya adiluhung bangsa Indonesia. Para generasi muda didorong untuk mengikuti dan memperdalam seni karawitan guna menjaga dan melestarikan budaya Jawa. Hal ini membutuhkan sarana dan prasarana (sarpras) berupa gamelan Jawa.

Baca juga: Dikukuhkan Profesor Kehormatan di SIA, Megawati Bicara BTS dan Gamelan

Dia berharap muncul kelompok seni karawitan di masing-masing kecamatan yang menjadi potensi seni dan budaya. “Gamelan Jawa dipasarkan ke sejumlah kota besar di Indonesia bahkan mancanegara. Sumber daya manusia (SDM) seni dan budaya di Sukoharjo tak kalah dibanding daerah lain. Justru lebih banyak. Ini yang harus dijaga dan dikembangkan secara berkelanjutan,” kata dia.

Taman Budaya Sukoharjo

Soni juga menyinggung terkait rencana pembangunan Taman Budaya Sukoharjo di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo. Pengerjaan proyek pembangunan Taman Budaya Sukoharjo direncanakan pada tahun depan. Hal ini menjadi angin segar bagi pegiat seni dan budaya di Kabupaten Jamu.

Mengutip wikipedia, gamelan termasuk dalam jenis musik ansambel yang dimainkan secara bersama-sama dengan alat musik lain untuk menciptakan alunan suara yang merdu. Alat musik gamelan ini juga bisa kita jumpai di relief Candi Borobudur.

Baca juga: Perajin Gamelan Sukoharjo Curhat Pesanan Sepi dan Bahan Baku Mahal

Nama gamelan sebenarnya berasal dari dua suku kata “gamel” dan “an”. Adapun gamel dalam bahasa jawa berarti memukul atau menabuh, sedangkan an dalam bahasa jawa berarti kata benda. Jadi gamelan merupakan suatu aktivitas menabuh yang dilakukan oleh orang zaman dahulu yang kemudian menjadi nama alat musik ansambel.

Adapun gamelan Jawa terdiri atas instrumen berikut yakni kendang, bonang, bonang penerus, demung, saron, peking, kenong dan kethuk, slenthem, gender, gong, gambang, rebab, siter, suling, k.empul

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno, meminta agar pengurus Dewan Kesenian Sukoharjo ikut berpartisipasi mengawal beragam kebijakan pemerintah di bidang seni dan budaya. Termasuk rencana pemberian bantuan gamelan Jawa dan pembangunan proyek Taman Budaya Sukoharjo.

Baca juga: Gamelan dan Harmoni di Sekolah

Pemerintah tak bisa sendirian melakukan upaya konservasi budaya. Peran serta komunitas pegiat seni dan budaya, kelompok sadar wisata (pokdarwis) hingga elemen masyarakat lain sangat dibutuhkan dalam mewujudkan konservasi budaya.

“Saya berharap komunitas atau paguyuban pegiat seni dan budaya ikut mengawal program kegiatan yang dilaksanakan pemerintah. Kami berupaya mengangkat kembali pamor gamelan Jawa di level internasional setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya