SOLOPOS.COM - Pengurus Desa Wisata Sumberbulu, Mojogedang, Karanganyar, menata produk olahan warga yang dijadikan suvenir, salah satunya jamu. (Istimewa-dok Desa Wisata Sumberbulu)

Solopos.com, KARANGANYAR — Desa Wisata Sumberbulu di Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, berhasil lolos 100 besar dalam tahap kurasi lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Data yang dihimpun Solopos.com dari akun YouTube Kemenparekraf, ada sembilan desa wisata di delapan kabupaten/kota di Jawa Tengah dinyatakan lolos 100 besar. Desa Wisata Dieng Kulon di Kabupaten Banjarnegara, Desa Wisata Cikakak di Kabupaten Banyumas, Desa Wisata Sumberbulu di Kabupaten Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemudian, dua desa wisata di Kabupaten Magelang, yakni Desa Wisata Karangrejo dan Karanganyar. Lainnya, yakni Desa Wisata Lerep di Kabupaten Semarang, Desa Wisata Kandri di Kota Semarang, Desa Wisata Sangiran di Kabupaten Sragen, dan Desa Wisata Pandanrejo di Kabupaten Purworejo.

Baca juga: Rawan Bencana, Sejumlah Wilayah Karanganyar Ini Belum Punya Sistem Peringatan Dini

Manajer Desa Wisata Sumberbulu, Titin Riyadiningsih, menuturkan Sumberbulu mendaftar pada Juli lalu melalui website resmi ADWI. Total pendaftar 1.831 desa wisata se-Indonesia.

“Di Karanganyar ada tujuh desa wisata yang mendaftar. Pengumuman 300 besar itu tiga hari lalu. Lalu kami dinyatakan masuk 100 besar. Saat ini kami menunggu pengumuman 50 besar. Suvei lapangan oleh tim Kemenparekraf sudah dilaksanakan 6 Agutus,” tutur Titin saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (23/8/2021).

Sarana Promosi dan Meningkatkan Kepercayaan

Tim dari Kemenparekraft mengecek tujuh kategori, yakni homestay, CHSE (cleanliness, health, safety, and environment sustainability), toilet, suvenir, daya tarik wisata, desa digital, dan konten kreatif. Titin menyampaikan ajang tersebut menjadi ajang bergengsi bagi pengelola desa wisata di Indonesia.

“Tahun ini, kami menjadi salah satu desa wisata yang mendapat pendampingan dari Kemenparekraf. Terutama dari segi SDM. Tetapi PPKM membuatnya tertunda menjadi tahun depan. Ajang ini menjadi salah satu sarana promosi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat tentang desa wisata,” jelasnya.

Baca juga: Pelaku Usaha Wisata Karanganyar Didorong Bikin Promo bagi Pengunjung yang Sudah Divaksin

Desa Wisata Sumberbulu resmi berdiri sejak tahun 2017. Desa wisata itu berada di bawah pengelolan kelompok dasar wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Sumberbulu. Lantas, Pokdarwis membentuk manajemen khusus mengelola Desa Wisata Sumberbulu.

“Saat operasional, kami bermitra dengan BUM Desa Magatama Desa Pendem. Desa wisata ini dikelola profesional dengan harapan dapat menarik minat investor. Nah, kami ikut ADWI ini sekaligus bukti eksistensi di tengah pandemi,” tuturnya.

Desa Wisata Sumberbulu menawarkan konsep wisata alam dan edukasi pertanian. Di desa itu, warga menyediakan fasilitas homestay. Mereka juga menyiapkan suvenir berupa kerajinan dari bambu, jamu, dan kerajinan dari bekas bungkus kopi.

“Kami tawarkan daya tarik wisata alam, edukasi, seni budaya. Yang terbaru, kami kembangkan Kafe Toya Wening. Pengelolaan oleh pada pemuda di desa wisata,” beber dia.

Baca juga: Salut! Petani Cepogo Kirim Sayur untuk Warga Terdampak PPKM dan Covid-19 di Karanganyar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya