SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kisah nyata yang dilakoni Gendhuk Nicole dan Lady Cempluk ini terjadi ketika polisi sedang giat-giatnya mengadakan razia kendaraan bermotor beberapa waktu lalu. Saat itu Gendhuk Nicole disuruh mengantar ibunya, Lady Cempluk, pergi ke sebuah bank perkeditan rakyat di desanya untuk mengambil uang tabungan. Berhubung ban motornya nggembos, mereka terpaksa meminjam motor tetangga.
Di jalan, ndilalah mereka tepergok cegatan. Gendhuk langsung pucet dan ngewel. Maklum, jangankan STNK, SIM, KTP dan helm saja tidak bawa. Melihat glagat korbannya yang clingak-clinguk, Pak Polisi langsung menyita kunci motor dan menyuruh Gendhuk menghadap petugas pencatat pelanggaran.
Sebagai mahasiswa, Gendhuk Nicole mengeluarkan jurus kritisnya. Ia meminta surat biru dan akan membayar denda di bank sesuai peraturan yang berlaku. Tapi entah karena apa, polisi tak bisa memberikan surat biru. Petugas itu malah memaksa Gebdhuk membayar di tempat sebesar Rp200 ribu. Gendhuk kebingungan karena tidak membawa uang, sementara Cempluk hanya membawa Rp25.000 thok thil. Dengan tangan gemetar, Gendhuk menelepon tetangganya agar mengantar STNK motornya. Namun ditunggu sampai 10 menit, tetangganya tak kunjung nongol juga. Karena didesak terus oleh Pak Polisi agar secepatnya bayar denda, akhirnya Gendhuk memberanikan diri meminjam kunci motornya untuk mengambil STNK, sementara ibunya tetap di situ sebagai jaminan. Entah karena pelet apa, Pak Polisi itu memberikan kunci motor pada Gendhuk Nicole. Dengan sigap, Gendhuk pun langsung ngacir pergi.
Di jalan Gendhuk senyam-senyum sendiri. Ia berniat tak akan kembali ke tempat cegatan. Ia hanya akan kembali untuk menjemput ibunya kalau operasi sudah selesai.
Sementara itu di TKP, giliran Lady Cemopluk yang dioyak-oyak polisi untuk bayar denda. Karena hanya bawa uang Rp25.000, akhirnya diberikan juga uang itu kepada polisi.
Setengah jam kemudian, Gendhuk Nicole unyluk-unyluk datang ke TKP. Dan benar saja, ibunya masih ngadeg njejejer di pinggir jalan, sementara polisi-polisi yang tadi mengadakan razia tidak satu pun yang masih tercecer di sana. Gendhuk dan Cempluk tertawa penuh kemenangan. Uang denda yang seharusnya Rp200.000 cuma dibayar Rp25.000. “Polisi kok nggruwis,” batinnya.

Lina Andriani, Jl KH Samanhudi No 111 Sondakan, Laweyan, Solo

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya