SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengaruh pandemi Covid-19 terhadap Indonesia. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat Indonesia mewaspadai gelombang ketiga Covid-19. Saat ini beberapa negara sedang mengalami gelombang ketiga penambahan kasus Covid-19.

“Pandemi Covid-19 belum selesai dan di beberapa negara saat ini sedang mengalami gelombang ketiga dengan penambahan kasus signifikan, oleh karena itu kita harus tetap waspada,” ujar Jokowi, Senin (23/8/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Jokowi, pemerintah sedang berupaya keras melaksanakan kebijakan yang tepat dalam penanganan pandemi ini. Hal itu ditujukan agar kondisi Covid-19 di Tanah Air tetap terkendali.

Baca Juga: Pelonggaran PPKM di Jawa-Bali: Kapasitas Mal 50%, Tempat Ibadah dan Restoran 25%

Ekspedisi Mudik 2024

“Pemerintah berusaha keras melaksanakan kebijakan yang tepat dalam penanganan pandemi ini,” tuturnya.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi mengumumkan perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel mulai dari 24 hingga 30 Agustus 2021.

Sementara itu, wilayah aglomerasi seperti Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, dan beberapa wilayah kota/kabupaten lainnya sudah berada dalam PPKM level 3 atau turun satu tingkat dari sebelumnya level 4.

Baca Juga: Solo Raya, DI Yogyakarta, Malang Raya, dan Bali Tetap PPKM Level 4

 

Kasus Meningkat

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan dalam 10 hari ke depan angka kasus terkonfirmasi Covid-19 akan meningkat. Begitu pula dengan angka kematian Covid-19.

“Nah, saya hanya sekadar mengingatkan dalam beberapa hari ke depan akan kembali terjadi kenaikan tren kasus konfirmasi dan juga kasus kematian akibat tabungan kasus konfirmasi dan kematian yang akan dikeluarkan oleh beberapa kabupaten dan kota. Ada mungkin beberapa ratus atau mungkin ribu data yang secara bertahap akan dikeluarkan dalam 10 hari ke depan ini,” ujar Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin (23/8).

Ia menjelaskan kenaikan angka tersebut adalah dari tabungan data-data daerah yang belum terlaporkan.

Baca Juga: Breaking News! PPKM Kembali Diperpanjang hingga 30 Agustus 2021

“Hal ini terjadi karena perbaikan data kematian di beberapa wilayah yang sudah lebih baik dan telah kasus-kasus kematian sebelumnya tidak terlaporkan sudah banyak dilaporkan,” tuturnya.

Ia menjelaskan saat ini pemeirntah telah memasukkan indikator kematian sebagai level asesmen yang ditetapkan WHO. “Dalam evaluasi level 4 di atas, pemerintah kembali memasukkan data indikator kematian sebagai penilaian asesmen level sesuai acuan yang ditetapkan oleh WHO.”

“Jadi kalau waktu dua minggu yang lalu, kami mengambil itu karena kami mencoba membereskan datanya. Saya kira sekarang kerja keras dari Kementerian Kesehatan harus kita apresiasi data itu sudah makin baik. Walaupun masih juga ada beberapa daerah yang data-datanya masih membutuhkan mungkin satu, dua minggu ke depan untuk lebih baik,” kata Luhut.

Baca Juga: Suporter Langgar Komitmen, Sanksi Menanti Klub Liga 1

“Begitulah saya sebagai gambaran betapa susahnya kita mengatur ini. Dan bagaimana tadi juga di teman-teman di pemerintahan daerah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya