SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi memberikan keterangan pers setelah memimpin upacara HUT ke-77 TNI di kawasan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10). (ANTARA/Indra Arief Pribadi)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi telah menelepon Presiden FIFA, Giovanni Vincenzo Infantino, untuk membahas tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Hari Senin [3/10/2022] malam saya telah telepon langsung, berbicara langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino. Berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan,” kata Jokowi setelah memimpin Upacara HUT Ke-77 TNI di Kawasan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Jokowi mengatakan dirinya dan Infantino membahas banyak hal mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan 131 orang meninggal. Dia juga berbincang mengenai posisi Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 pada 2023.

“Berbicara banyak, tapi keputusan apapun adalah kewenangan di FIFA,” tutur Jokowi.

Baca Juga : Suporter yang Terdampak saat Tragedi Kanjuruhan Diminta Periksa Kesehatan

Jokowi bertolak ke Malang, Jawa Timur untuk meninjau langsung penanganan korban Tragedi Kanjuruhan.

Dia telah memerintahkan Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, menginvestigasi dan mengusut tuntas kericuhan setelah pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya.

Presiden memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepak bola serta prosedur pengamanan pertandingan.

Tembakan Gas Air Mata

Jokowi memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi selesai dan dilakukan perbaikan terhadap prosedur pengamanan untuk kelancaran evaluasi dan investigasi kepolisian.

Baca Juga : Menpora: Tim Pencari Fakta Berpihak kepada Korban Tragedi Kanjuruhan

“Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang,” kata Presiden Jokowi, Minggu (2/10/2022).

Hingga Rabu, menurut data Polri, jumlah korban meninggal Tragedi Kanjuruhan sebanyak 131 orang.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, bermula saat ribuan pendukung Arema FC masuk ke area lapangan setelah klub kebanggaan mereka kalah dari Persebaya dengan skor 2-3.

Pendukung Arema FC kecewa sehingga beberapa suporter turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam proses itu, petugas melakukan tembakan gas air mata.

Baca Juga : Tragedi Kanjuruhan, Kompolnas Sebut Tak Ada Perintah Tembakkan Gas Air Mata

Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan tidak puas dan turun ke lapangan melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya