SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kanan) didampingi Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso (kiri) dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi (kanan) mengamati beras dalam kunjungannya di kompleks pergudangan modern Perum BULOG di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/3/2022). Kunjungan tersebut dalam rangka mengamati pengelolaan dari mesin 'rice to rice' (RTR) serta memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2022. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali jengah dengan perilaku perusahaan milik negara.

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) kena semprot Jokowi karena dinilai tidak mampu menjual beras dari petani.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketidakmampuan Bulog menjual beras dari petani itu membuat kualitas beras menurun.

“Kalau sudah mengambil jangan sampai kayak Bulog, ngambil [beras] dari petani banyak, tambah stok, tidak bisa jual sehingga kualitasnya jadi turun dan ada yang busuk dan rusak. Itu jangan,” ujarnya dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (20/6/2022).

Baca Juga: Praperadilan Notaris Tersangka Kasus Perum Bulog di Grobogan Ditolak

Jokowi meminta agar penyerapan pangan terus dioptimalkan mengingat ancaman krisis pangan global terus mengintai.

Selain itu, Kepala Negara juga menginstruksikan semua pihak, mulai dari petani hingga BUMN, untuk meningkatkan produksi beras nasional.

Sejalan dengan itu, penyerapan beras petani juga harus dilakukan baik, yakni dengan memperhatikan biaya penangkutan dan harga jualnya.

Baca Juga: Beras Mahal, Penyerapan Beras Bulog Terhambat

Kepala Negara menilai pelaksanaan penyerapan bahan pangan membutuhkan kerja sama yang baik karena anggaran ketahanan pangan yang sangat besar.

Tercatat, anggaran pemerintah untuk pangan mencapai Rp86 triliun pada 2018 dan meningkat menjadi Rp92,3 triliun pada 2022.

Selain beras, Jokowi juga meminta alternatif bahan pangan lain seperti sorgum untuk terus digarap secara serius.

Baca Juga: Beras Bulog di Operasi Pasar Karanganyar Dikomplain karena Tak Beda dengan Rastra

Menurutnya, bahan pangan yang ditanam harus disesuaikan dengan daerah misalnya sorgum yang cocok menjadi bahan pangan pokok di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tidak hanya itu, Kepala Negara menginstruksikan seluruh pihak terkait untuk meningkatkan produksi komoditas pangan sebesar-besarnya tetapi tetap diimbangi dengan penyerapan dari petani serta penyaluran kepada konsumen secara maksimal.

“Kalau sudah produksi besar-besaran, segera dipastikan siapa off taker-nya. Petani terus berproduksi dan yang membeli juga ada. Jangan sampai petani produksi banyak, Bulog tidak ambil, RNI tidak ambil. Ini mekanismenya harus segera diputuskan. Kemarin sudah disampaikan dengan Menteri BUMN [Erick Thohir],” tutur Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Jokowi Sentil Bulog: Banyak Ambil Beras, Tapi Tidak Bisa Menjual

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya