SOLOPOS.COM - Para pengendara motor antre membeli Pertalite di SPBU Nglangon, Sragen Kota, Sragen, Senin (4/4/2022). (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, JAKARTA–Presiden Joko Widodo atau Jokowimengatakan manuver pemerintah untuk menahan harga bahan bakar minyak (BBM) relatif berat dilakukan di tengah harga minyak mentah dunia yang masih tertahan tinggi hingga pertengahan tahun ini.

Sementara itu, Jokowi mengatakan sebagian besar negara lainnya sudah menyesuaikan harga BBM mereka mengikuti tren harga energi di pasar dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jokowi mengatakan harga BBM domestik seperti Pertalite dan Pertamax yang masing-masing senilai Rp7.650 dan Rp12.500 jauh lebih murah ketimbang negara lain.

Jokowi mencontohkan harga BBM di Singapura sudah mencapai Rp32.000, Jerman di angka Rp31.000, dan Thailand senilai Rp20.000.

“Karena kita tahan terus, tapi subsidi ini kan membesar-membesar. Sampai kapan kita bisa menahan ini? Oleh karena itu saya minta kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah memiliki sense yang sama berat, nahan harga seperti itu [BBM] berat,” kata Jokowi saat acara Evaluasi Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga: Konsumsi BBM Timpang, Stok Pertalite untuk 17 Hari

Di sisi lain, Jokowi mengatakan manuver pemerintah untuk menahan harga energi yang juga diikuti dengan harga pangan belakangan berdampak positif pada situasi inflasi domestik yang masih relatif terkendali.

Jokowi mengatakan inflasi Indonesia masih relatif kecil dibandingkan dengan negara besar lainnya.

Hingga pertengahan tahun ini, inflasi Indonesia masih berada di kisaran 3,5%.

Sementara Amerika Serikat dan Turki masing-masing mencatatkan rekor inflasi masing-masing sebesar 8,3% dan 70%.

“Bayangkan kita masih di 3,5%. Patut kita syukuri tapi karena kita menahan Pertalite, gas, listrik begitu kita ikutkan ke angka keekonomiannya ya pasti inflasi kita akan mengikuti naik,” kata dia.

Baca Juga: Siap-Siap, Beli Pertalite Ada Aturan Khusus

Dengan demikian, dia meminta pemerintah pusat, daerah dan juga badan usaha milik negara (BUMN) untuk mengoptimalkan belanja pada produk-produk dalam negeri.

Dia berharap belanja APBN dan APBD dapat terserap kembali untuk mengungkit daya beli masyarakat.

“Betul-betul harus kita pegang erat agar pemanfaatannya bisa fokus pada apa yang kita tuju karena uangnya besar sekali APBN kita Rp2.714 triliun dan APBD kita Rp1.197 triliun ditambah dengan BUMN,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta penambahan alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN untuk belanja subsidi dan perlindungan sosial. Penambahan anggaran dan kompensasi BBM sendiri mencapai Rp275 triliun.

Pengajuan penambahan alokasi itu dibahas dalam Rapat Kerja Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Raker Banggar DPR) terkait persetujuan tambahan kebutuhan anggaran dalam merespons kenaikan harga komoditas. Raker itu berlangsung pada Kamis (19/5/2022) pagi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Tahan Pertalite, Ini Alasannya

Sri Mulyani memaparkan bahwa tingginya harga komoditas dan energi menyebabkan adanya selisih antara asumsi harga minyak atau Indonesia crude price (ICP) yang tercantum dalam APBN, yakni US$63 per barel.

Saat ini, rata-rata harga ICP telah mencapai US$99,4 per barel. Hal tersebut menyebabkan adanya kekurangan kebutuhan anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan pembayaran kompensasi kepada PT Pertamina (Persero).

Sri Mulyani menyebut bahwa kebutuhan biaya subsidi akan melonjak dari Rp134 triliun menjadi Rp208,9 triliun dan kompensasi melonjak dari Rp18,5 triliun menjadi Rp234,6 triliun.

“Pilihannya hanya dua, kalau ini [anggaran subsidi dan kompensasi] tidak dinaikkan harga BBM dan listrik naik, kalau harga BBM dan listrik tidak naik ya ini yang naik. Tidak ada in between, pilihannya hanya dua,” ujar Sri Mulyani pada Kamis (19/5/2022).

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Harga BBM Singapura Tembus Rp32.000, Jokowi: Nahan Harga Pertalite Itu Berat!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya