SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo. (Youtube-Setpres)

Solopos.com, BOGOR — Presiden Jokowi akhirnya angkat bicara juga setelah Pemprov DKI Jakarta di bawah Gubernur Anies Baswedan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Presiden Jokowi berpendapat upaya pengawasan kebijakan pembatasan aktivitas skala mikro lebih efektif untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Presiden Joko Widodo menilai pembatasan aktivitas warga berskala mikro atau komunitas yang disebutnya lebih efektif itu yang harus melibatkan kelompok paling kecil, mulai dari kepala desa, bintara pembina desa (babinsa), keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), hingga RT/RW.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bakal Calon Pilkada 2020 Positif Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Pendapat itu disampaikan Jokowi ketika bertemu dengan pemimpin redaksi sejumlah media massa di Istana Bogor, Kamis (10/9/2020). “Ini [pembatasan skala mikro] akan lebih efektif. Namun, bukan hanya kebijakan pembatasan saja, melainkan pengawasan di lapangan seperti apa?” ujar Jokowi.

Libatkan Kelompok Masyarakat

Menurut Jokowi, upaya pengawasan kebijakan pembatasan aktivitas skala mikro itu juga harus melibatkan kelompok paling kecil, mulai dari kepala desa, babinsa, keamanan, dan kamtibmas, hingga RT/RW.

Presiden lalu mengapresiasi Pemerintah Daerah (Pemda) Bogor dalam menangani penyebaran Covid-19 melalui kebijakan jam malam. Bukan hanya menerapkan jam malam, babinsa di Bogor, menurutnya juga dilibatkan dalam pengawasan di lapangan.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya