SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), beserta istri Ani Yudhoyono, BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR Zulkifli Hasan beserta istri, dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasari)

Presiden Jokowi akan mengirim dokter kepresidenan untuk mematau kondisi kesehatan BJ Habibie.

Solopos.com, SOLO — Dirawatnya Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, di Munchen, Jerman, setelah kesehatannya sempat menurun menjadi perhatian banyak pihak. Dari Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan mengirim dokter ke Jerman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi melalui tulisannya di akun Facebook Presiden Joko Widodo, Minggu (4/3/2018). Jokowi akan memantau perkembangan kesehatan Habibie selama proses perawatan.

“Bapak B.J. Habibie, Presiden Republik Indonesia ke-3, saat ini tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Munchen, Jerman. Saya akan mengirim dokter kepresidenan untuk memantau langsung kondisi kesehatan beliau di sana, dan Pemerintah Indonesia tentu akan memberi dukungan yang terbaik untuk beliau,” kata Jokowi dalam status itu. Baca juga: Masalah Jantung, Kondisi BJ Habibie di Jerman Baik & Bersemangat.

Selain itu, Jokowi juga mengajak masyarakat untuk berdoa agar Habibie kembali sehat. “Mari berdoa untuk kesembuhan Pak Habibie. Semoga beliau segera pulih dan kembali ke tengah-tengah kita dalam keadaan sehat seperti sediakala.”

Di Munchen, Habibie juga mendapatkan perhatian penuh dari Pemerintah Jerman. Habibie memang memiliki kedekatan dengan negara itu sejak menempuh pendidikan tingginya saat masih muda.

“Pemerintah Jerman melalui Kantor Kanselir Angela Merkel sudah mengetahui keadaan kesehatan Bapak BJ Habibie saat ini, dan sudah menelepon langsung Bapak BJ Habibie. Pemerintah Jerman memberikan perhatian penuh, dan menawarkan apa yang bisa dibantu,” ujar sekretaris pribadi BJ Habibie, Rubijanto, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu malam.

Rubijanto mengatakan dirinya telah melakukan sambungan telepon langsung dengan BJ Habibie pada Kamis (1/3/2018). Menurut dia, saat itu BJ Habibie dengan suara parau menjelaskan bahwa dirinya merasakan sesak bernapas pada Selasa 27 Februari 2018. Baca juga: Jokowi Undang BJ Habibie dan Try Sutrisno ke Istana.

Kala itu, kata Rubijanto, rekan-rekan Habibie langsung membawa suami dari Almarhumah Hasri Ainun Besari itu ke Klinik Starnberg di Muenchen, Jerman. Tim dokter langsung memeriksa Habibie. “Diketahui bahwa klep jantung termonitor ada kebocoran layaknya yang dialami Almarhumah ibu Ainun Habibie,” jelas Rubijanto.

Akibat dari kebocoran klep jantung ini terjadi penumpukan air pada paru-paru hingga 1,5 liter sehingga terasa sulit atau sesak bernapas. Selain itu tensi Habibie meningkat sampai 180.

Dokter di Muenchen memberikan dua opsi bagi Habibie, yakni segera menjalani operasi jantung atau menempuh pengobatan/tindakan dengan cara yang lebih canggih. Menurut informasi yang diperoleh Rubijanto, Habibie tidak menghendaki tindakan operasi jantung dan lebih memilih operasi dengan metode baru yang lebih canggih.

Ilham Habibie, putra pertama BJ Habibie, membenarkan kabar tentang kondisi ayahnya di Jerman. Seperti diketahui beredar kabar dari sekretaris pribadi BJ Habibie tentang kondisi pendiri Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) itu. “Ini kurang lebih benar,” ujar Ilham sambil merujuk berita tentang kondisi BJ Habibie yang dirawat di rumah sakit.

“Terima kasih atas doa dan perhatiannya,” lanjut Ilham dalam pesan singkatnya kepada Bisnis/JIBI, Sabtu (3/3/2018). Baca juga: Habibie Ingatkan Demokrasi yang Baik yang Perhatikan Minoritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya