SOLOPOS.COM - Rocky Gerung di ILC, Selasa (17/1/2017). (Youtube)

Solopos.com, JAKARTA -- Ucapan Rocky Gerung yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mengerti Pancasila menuai komentar dari Istana. Umumnya mereka menganggap ucapan itu sebagai hal yang biasa dilontarkan oleh Rocky.

Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Benny Susetyo, menilai pernyataan Rocky Gerung soal Presiden Jokowi adalah pernyataan subyektif dan cenderung hiperbola.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Rocky Gerung juga enggak paham Pancasila. Itu kan subjektif Rocky Gerung. Paham lah, Rocky Gerung itu selalu hiperbolik dalam teori komunikasi, membesarkan sesuatu yang sebenarnya dia tidak paham juga," ujar Benny saat dihubungi wartawan, Rabu (4/12/2019), dilansir Suara.com.

Rocky, kata Benny, terbiasa menggunakan teori dramatologi dalam acara-acara untuk menarik perhatian khalayak. Karenanya, Rocky selalu mendramatisasi semua masalah.

"Ya sudah biasa lah. Ini kan panggung dalam teori dramatologi. Ada panggung, antara di depan dan di belakang. Dia [Rocky] selalu mendramatisasi semua masalah. Biasa itu kan teori retorika," kata dia.

DPRD Kaget Pembelian Jeep Rubicon untuk Bupati Karanganyar, Kok Bisa?

Benny meminta pernyataan Rocky tidak perlu direspons secara berlebihan. Pasalnya, Rocky tidak mempunyai konsep orisinal, hanya memainkan teori dramatologi dan membuat retorika agar menarik perhatian publik.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Dini Shanti Purwono, mengaku ogah menggubris pernyataan Rocky Gerung. Ia pun mempersilakan Rocky menyampaikan pendapatnya.

Jeep Rubicon Rp1,9 M Disorot, Bupati Karanganyar: Jangan Tulis Mewah Dong!

"Tidak ada gunanya kami menanggapi. Jadi biar lah masing-masing punya pendapat masing-masing," ujar Dini saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (4/12/2019).

Dini menyerahkan kepada publik untuk menilai pernyataan Rocky tersebut. Sebab publik akan menilai sendiri mana yang benar-benar nasionalis, mana yang benar-benar ingin mencari panggung.

Gibran-Bobby Nyalon Wali Kota, Mardani PKS Sedih Nepotisme Muncul Lagi

"Biar publik nanti yang menilai sendiri mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang betul-betul nasionalis dan berbuat untuk negeri ini, mana yang hanya cari panggung dan hanya memikirkan dirinya atau kelompoknya sendiri," katanya.

Sebelumnya, Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi tidak mengerti Pancasila. Menurutnya, kalau Jokowi memahami, maka tidak akan melanggar sila-sila.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya