SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Antarafoto-Biro Pers Sekretariat Presiden)

Solopos.com, SOLO – Tiga partai politik (parpol) penghuni Senayan diprediksi menjadi penentu dalam pertarungan Pemilu Presiden dan Wapres (Pilpres) tahun 2024. Tiga parpol tersebut yaitu PDIP, Partai Gerindra dan Partai Golkar.

Pendapat itu disampaikan Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, saat menjadi pembicara Webinar Virtual Outlook Ekonomi 2022 dengan tema Penguatan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan, Rabu (8/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Membaca Pilpres 2024 Tanpa Jokowi

Acara tersebut digelar Solopos Media Group (SMG) bersama perusahaan agregator logistik, Shipper Indonesia; Bank Central Asia (BCA) dan PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. “Tiga parpol akan menentukan, yakni PDIP yang tanpa koalisi bisa mengusung calon, kemudian Partai Gerindra dengan Pak Prabowo nya, serta Partai Golkar,” ujar dia.

Yang menarik, Burhanudin menjelaskan, ketiga parpol itu saat ini menjadi bagian dari pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi. Sehingga, mau tidak mau Jokowi bakal menjadi king maker dalam Pilpres 2024. Apalagi dengan tingginya presidential threshold, siapa pun sosok atau kandidat capres saat ini ingin mendapatkan restu dari Jokowi.

“Mau tidak mau Pak Jokowi menjadi king maker. Siapa pun [kandidat capres] pingin mendapat blessing nya Pak Jokowi. Dan sepertinya Pak Jokowi ini tak mau main di satu keranjang. Karena ketiganya [parpol] teman. Pada akhirnya siapa yang akan mendapatkan tiket, bakal ditentukan oleh konstelasi politik di tiga parpol itu,” tutur dia.

Baca Juga: Jokowi Singgung Tuntutan Hukuman Mati Terdakwa Kasus Asabri, Ada Apa?

Burhanudin memprediksi capres-cawapres dalam Pemilu 2024 tidak akan lebih dari tiga pasangan. Bahkan dia menyebut pemilu mendatang hanya mempertemukan dua pasangan capres-cawapres.

Dan para figur yang bakal bertarung dalam Pilpres mendatang merupakan kawan atau teman dari Jokowi, sehingga hal itu dianggap menguntungkan wong Solo.

“Sepertinya akan memudahkan buat pemerintahan ke depan untuk melanjutkan legacy yang sudah dilakukan Jokowi. Dengan asumsi apa yang dilakukan pemerintah di satu semester terakhir ini bisa berlanjut di tahun depan. Artinya tren positif penanganan pandemi dari aspek kesehatan, dan perekonomian bisa terus berlanjut,” papar dia.

Baca Juga: Gerindra Buka Koalisi dengan PDIP di Pilpres 2024

Namun situasi bisa berbalik bagi Jokowi ketika ternyata pada 2022 situasi ekonomi dan penanganan pandemi memburuk. Siapa pun figur capres dan elit parpol bakal menjaga jarak dengan pemerintahan Jokowi. Mereka tidak mau dianggap publik sebagai bagian dari pemerintahan yang gagal. Artinya tahun 2022 sangat menentukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya