SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kanan) saat menyampaikan hasil pertemuan keduanya kepada wartawan di Istana Gedung Agung, Senin (2/5/2022) (Ujang Hasanudin/Harianjogja.com)

Solopos.com, JAKARTAPresiden Joko Widodo (Jokowi) diminta memberhentikan sejumlah menteri yang mulai aktif berkampanye selain menunjukkan gelagat politik untuk maju dalam Pilpres 2024.

Meski masa jabatan menteri kabinet masih dua setengah tahun lagi, namun sejumlah anggota Kabinet Indonesia Maju (KIM) mulai aktif berkampanye dan berniat ikut konstestasi Pilpres 2024.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa nama menteri itu adalah Menhan Prabowo Subianto, Menko  Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Baca Juga: Temui Megawati, Prabowo Disebut Ingin Diduetkan dengan Puan Maharani

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mengatakan tahapan Pemilu 2024, baik pemilhan legislatif (pileg), pemilihan presiden hingga pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak juga baru akan dimulai pada pertengahan tahun ini. Akan tetapi, para menteri tersebut sudah sibuk mencari dukungan untuk persiapan Pemilu 2024.

Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 itu juga mengingatkan agar semua menteri yang nampak berkampanye ataupun tidak nampak berkampanye, tapi ada niat untuk ikut kontestasi eksekutif atau legislatif 2024, sebaiknya mundur.

“Secara umum, semua menteri yang punya konflik kepentingan baik pribadi maupun jabatan sebaiknya mengundurkan diri. Kabinet ini babak belur padahal masa kerja masih 2,5 tahun lagi,” ujar Fahri dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga: Subagyo HS: Kans Prabowo di Pilpres 2024 Sangat Kuat

Ditambahkan Fahri, saat krisis mengadang para menteri malah pada cari cuan dan popularitas. Akhirnya presiden menanggung beban sendiri.

“Pedagang menengah, tiba-tiba memegang jabatan politik penting harusnya tahu diri, berterima kasih dan fokus kerja bantu Presiden. Dan kalau mereka menganggap diri profesional, ya profesional saja, curahkan ilmu sedalam-dalamnya untuk membereskan kerja-kerja besar yang ditugaskan oleh Presiden,” ujarnya.

Fahri menyebut, ada kesan sejumlah menteri memanfaatkan kesempatan atau “aji mumpung” dan melihat popularitas sebagai segala-galanya dan ingin berkuasa. Akhirnya, kepercayaan yang begitu besar dari presiden dan kekuasaan yang begitu luas justru dipakai untuk membangun popularitas dan tentunya menambah pundi-pundi dengan alasan biaya politik.

Baca Juga: Didukung Milenial, Erick Thohir Dinilai Sosok Pemimpin Ideal

Oleh karena itu, Fahri berharap semoga Presiden Jokowi sadar bahwa kabinet harus dipulihkan keadaannya, mengingat waktu 2,5 tahun masih panjang untuk fokus mengerjakan banyak hal bagi kepentingan umum yang masih banyak terbengkalai.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Presiden Jokowi Disarankan Berhentikan Menteri yang Mulai Kampanye Pilpres 2024, Siapa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya