SOLOPOS.COM - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kedua kiri) dan Basuki Tjahaja Purnama (kanan) melakukan sidak alias blusukan bersama di Pasar Ciplak, Jakarta, Kamis (27/2/2014). Blusukan bersama itu bertujuan untuk menguasai persoalan yang ada di lapangan. (JIBI/Solopos/Antara/Dhoni Setiawan)

Solopos.com, JAKARTA — Blusukan pertama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi bersama Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tepat pada hari kerja ke-500 pemerintahannya, Kamis (27/2/2014), dianggap sebagian kalangan sebagai sinyal menguatnya pencalonan Jokowi dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Jokowi dianggap tengah menyiapkan gubernur pengganti.

Sinyal menguatnya kesiapan PDI Perjuangan dalam menghadapi Pilpres 2014 juga ditunjukkan dengan telah disusunnya kabinet bayangan partai berlambang banteng dalam lingkaran itu pada masa mendatang. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo yang mengungkapkan partainya telah menyusun struktur kabinet untuk periode 2014—2019 itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagian besar nama-nama yang disusun dalam, Kabinet PDIP itu berasal dari internal partai. Penyiapan susunan kabinet itu dilakukan manakala PDIP dipercaya rakyat untuk memimpin negeri ini dengan menang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. “PDIP selain berjuang untuk memenangi Pemilu 2014, pada saat bersamaan PDIP juga menyiapkan agenda pemerintahan ke depan, dan sekaligus mempersiapkan arsitektur kabinet pemerintahan,” kata Tjahjo Kumolo di Jakarta, Kamis.

Politikus PDIP, Hendrawan Supratikno, mengungkap nama-nama yang akan masuk kabinet jika PDIP menang.  “Kan namanya kabinet bayangan. Tak masalah kalau disampaikan,” kata Hendrawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis.

Menurut anggota Komisi VI DPR itu, mantan Ketua BK DPR, M. Prakosa pantas menjadi Menteri Pertanian dan Kehutanan. Rokhmin Dahuri sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan. Sri Adiningsih sebagai Menteri Perdagangan, Maruarar Sirait sebagai Menakertrans, Hasto Kristianto sebagai Mensesneg dan Seskab. Arif Wibowo sebagai Menteri Pertanahan atau Agraria, Budiman Sudjatmiko sebagai Menpora, Tubagus Hasanuddin sebagai Menhan, Arif Budimanta sebagai menteri yang berkaitan dengan bidang keuangan.

“Sedangkan Mbak Puan Maharani masih disimpan sebagai kartu truf yang akan dimainkan kemudian,” kata Hendrawan.

Mereka rata-rata politikus PDIP. Sedangkan Sri Adiningsih termasuk orang yang dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sedangkan Rokhmin Dahuri adalah anggota Dewan Ahli Megawati Institute.

Ditanya apakah nama-nama itu sudah pasti masuk kabinet jika PDIP menang, Hendrawan agak hati-hati menjawab. Menurut Hendrawan, setiap partai politik pasti memiliki tokoh-tokoh yang akan duduk dalam kabinet jika menang pemilu. Dia menyebut Golkar mempunyai kabinet bayangan, demikian pula Gerindra.

“Saya dengar, kalau Gerindra menang pemilu, Martin Hutabarat akan jadi Menkumham. Demikian juga kalau Golkar menang, Airlangga Hartarto akan masuk jajaran kabinet. PDIP tentu juga begitu meskipun masih disimpan,” ujar Hendrawan.

Jika partai tidak menyiapkan kabinet bayangan, kata dia, terasa aneh karena partai ikut pemilu adalah untuk berkuasa. “Kabinet PDIP akan mencerminkan nilai-nilai profesionalisme, punya kompetensi, mencerminkan kekompakan dan kebinekaan,” kata Hendrawan. (JIBI/Solopos/Detik/JIBI/Antara)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya