SOLOPOS.COM - Bakal calon bupati (bacabup) Sukoharjo dari Partai Gerindra, Joko "Paloma" Santosa, berbicara di hadapan pegiat seni dan budaya di Wedangan Njero Keraton Kartasura, Jumat (17/1/2020). (Solopos-R. Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Bakal calon bupati (bacabup) Sukoharjo asal Partai Gerindra, Joko "Paloma" Santosa berkomitmen memberikan ruang dan membangkitkan gairah seni dan budaya di Kabupaten Makmur.

Pengembangan seni dan budaya masuk dalam visi dan misi dengan slogan Bela Bolo Sukoharjo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Joko Paloma menghadiri acara soft launching lagu Terminal Lawas yang diciptakan Andi Zate di Wedangan Njero Keraton Kartasura, Jumat (17/1/2020) malam. Acara itu dihadiri penyanyi lagu Terminal Lawas yakni Desi Sansan, Pemilik Sanggar Garuda Kalaseba, Sri Narendra Kalaseba, dan puluhan pegiat seni dan budaya di Sukoharjo.

Seremoni peluncuran single Terminal Lawas dilakukan dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Desi Sansan dan Sri Narendra Kalaseba. Potongan nasi tumpeng lantas dibagikan kepada para budayawan dan seniman yang hadiri dalam acara itu.

“Saya mengapresiasi karya lagu Terminal Lawas yang erat hubungannya dengan sejarah Kartasura. Ini hal positif yang harus dijaga pada masa mendatang,” kata Joko Paloma yang merupakan putra asli Sukoharjo, Jumat malam.

Bakal calon bupati (bacabup) Sukoharjo dari Partai Gerindra, Joko 
Bakal calon bupati (bacabup) Sukoharjo dari Partai Gerindra, Joko "Paloma" Santosa, bersama pegiat seni dan budaya di Wedangan Njero Keraton Kartasura, Jumat (17/1/2020). (Solopos-R. Bony Eko Wicaksono)

Kegiatan seni dan budaya di Sukoharjo harus difasilitasi dan diberi ruang. Mereka bisa mengekspresikan potensi dan talenta menjadi sebuah karya. Terlebih, Sukoharjo memiliki segudang seni dan budaya yang bisa menyokong pembangunan wilayah.

Pengembangan seni dan budaya merupakan salah satu aspek prioritas yang diperhatikan Joko Paloma.

“Saya senang mengobrol atau diskusi dengan para seniman dan budayawan. Saling bertukar pikiran dan ide untuk menggairahkan kembali seni dan budaya di Sukoharjo. Potensi seni dan budaya di Sukoharjo tak kalah dibanding daerah lain,” ujar owner Paloma Group itu.

Terlebih, ungkap dia, lagu Terminal Lawas merepresentasikan posisi Kartasura yang cukup strategis sebagai titik simpul pertemuan antara Jogja-Semarang-Solo. Pengguna jalan selalu melewati Bundaran Kartasura saat bepergian menuju Jogja, Semarang atau Solo.

Selain itu, Kartasura juga memiliki nilai histori tinggi. Salah satu bukti histori itu yakni bekas Keraton Kartasura.

"Kegiatan seni dan budaya bisa dikombinasikan dengan sejarah sehingga berimplikasi positif menggerakkan pariwisata dan ekonomi masyarakat. Hal ini bisa menimbulkan multiplier effect yang berdampak positif bagi daerah," papar dia.

Sementara itu, pencipta lagu Terminal Lawas, Andi Zate, mengaku menghabiskan masa kecil di Pabelan, Kartasura. Wilayah Kartasura memiliki beragam potensi mulai dari sejarah, seni, dan budaya.

Wilayah Kartasura juga kental dengan tradisi Jawa yang dipusatkan di bekas Keraton Kartasura. Andi ingin mengenalkan beragam potensi itu kepada masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya