SOLOPOS.COM - Bambang Widiatmoko Branch Head JNE Solo (Anik Sulistyawati/Solopos)

Solopos.com, SOLO— PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cabang Solo mendorong mitra UMKM kreatif dan inovatif dalam pengemasan atau packaging produk karena hal ini sangat penting dalam pengembangan usaha.

“Di era digital, produk UMKM kalau bisa menembus pasar nasional bahkan luar negeri. Tantangannya adalah bagaimana membuat produk layak kirim,” ujar Bambang Widiatmoko.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Branch Head JNE Solo dalam webinar UMKM Virtual Expo yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Solo bekerja sama dengan Solopos, Selasa (18/8/2020).
Bambang memberi contoh tentang produk mebel yang dibuat inovatif, seperti kursi yang bisa dilipat atau model knock down.

“Packing menjadi kunci supaya produk kita bisa dikirim dengan baik tanpa rusak,” ujar Bambang.

Mengingat, dalam pengiriman sebuah paket akan melalu banyak tangan, mulai dari kantor penerimaan, petugas bandara, hinggu kurir pengirim di tujuan. Paling tidak 10 orang akan memegang sebuah paket yang akan dikirimkan. Untuk itu, pengemasan yang baik dan kuat sangat penting untuk menjaga kualitas produk sampai ke konsumen.

Diungkapkan Bambang, JNE pusat Jakarta telah memiliki program pendampingan UMKM terkait masalah ini. Meskipun saat ini JNE Solo belum memiliki program serupa, dia siap berkomunikasi atau menjembatani UMKM Soloraya dengan JNE pusat.

Bambang juga menguraikan bahwa pandemi Covid-19 memang berdampak pada banyak faktor termasuk UMKM. Namun dia menyakini masih banyak UMKM yang tetap survive bahkan berkembang, misalnya usaha kuliner.

“Misalnya masakan rumahan saat ini saya lihat justru semakin berkembang. Dengan kreativitas dan inovasi dalam produk dan pengemasan, usaha kuliner akan bisa bertahan dan berkembang,” ujar Bambang.

Ini Kronologi Akun E-Commerce Jualan Uang Baru Jutaan Rupiah Hingga Ditutup Paksa

Mendorong Pelayanan Fullfilment

Salah satu program yang ditawarkan JNE untuk membantu para mitra UMKM adalah memnfaatkan layanan fullfilment. Dengan menggunakan fasilitas fullfilment pergudangan tersebut para pengusaha UKM dan IKM dapat mengalihkan biaya penyimpanan yang tadinya fixed cost menjadi variable cost yang masuk dalam aktivitas distribusi barang.

Jadi para seller bisa fokus dalam promosi saja, masalah pengemasan hingga pengiriman sudah ditangani JNE,” ujar Bambang. Saat ini layanan ini sudah ada di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya, dan Semarang. Untuk wilayah Soloraya, JNE Solo juga telah memiliki gudang di Jl. Adi Sumarmo.
“Saat ini sudah ada 10 seller yang menitipkan barang di gudang kami,” ujar Bambang.

Layanan pergudangan atau fullfillment ini, menurut Bambang, bisa menjadi solusi bagi seller yang tidak ingin repot dengan penyimpanan dan pengemasan barang. Karena hal itu akan diurus oleh JNE. “Jadi para seller bisa jalan-jalan sambil promosi lewat media sosial, tanpa repot mengemas atau mengirimkan barang ke jasa pengiriman,” katanya.

275 Bidang Tanah Di Manisrenggo Klaten Terdampak Tol Solo-Jogja

Tantangan dan Kekuatan JNE

Bambang juga mengakui wabah pandemi juga memengaruhi usaha JNE. “Tantangan kami di JNE saya kira juga dirasakan teman-teman jasa kurir lain. Banyak kampung-kampung yang ditutup. Banyak bandara yang ditutup sebagai hub distribusi barang-barang. Ini menjadi tantangan kami,” ujar Bambang.

Namun Bambang memastikan bahwa JNE tidak menutup layanan satu kota pun. Semua kantor dan agen JNE masih bisa melayani walaupun mungkin ada delay atau keterlambatan pengiriman.

Saat ini secara nasional didukung kekuatan 45.000 lebih karyawan, 11.000 unit kendaraan dan 7.115 warehouse. “Tidak ada PHK di JNE. Kami terus semangat dan pantang menyerah. Secara internal memberlakukan protokol kesehatan. Kami patuh terhadap pemerintah dan aware untuk melindungi karyawan dan customer,” ujar Bambang.

Bambang juga menjelaskan, di setiap kantor JNE disediakan hand sanitizer dan penerapan protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh, pemakaian masker hingga tempat duduk yang dibuat berjarak.

Meski demikian Bambang tetap optimistis dan mengajak semua pihak terutama UMKM untuk terus semangat. “Tetap kreatif, terus berinovasi dan manfaatkan teknologi. Kita harus yakin bahwa akan ada berkah di balik musibah bila kita tidak gampang menyerah,” ujar Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya