Solopos.com, SOLO — Dua proyek perbaikan dan peningkatan jalan di sisi timur Kota Solo, yakni Jl Juanda dan Jl Surya, Jebres, bakal dikerjakan dalam waktu berdekatan tahun ini. Hal itu berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas di kawasan timur Solo.
Berkaca pada saat proyek pembangunan Jembatan Jonasan yang berdampak pada penutupan Jl Juanda, tahun lalu, Jl Surya yang lokasinya berdekatan menjadi jalur pengalihan arus lalu lintas. Kini, jika kedua ruas jalan diperbaiki bersamaan, otomatis pengguna jalan harus mencari alternatif lain.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Informasi mengenai proyek peningkatan Jl Juanda, Jebres, diunggah di akun Instagram resmi Dinas Pekerjaam Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, @dpupr_surakarta, Senin (18/7/2022). Unggahan itu berisi informasi rapat pre-construction meeting (PCM) terkait pekerjaan peningkatan jalan di Jl Ir Juanda.
Disebutkan dalam unggahan tersebut, rapat bertujuan menyamakan persepsi dan menyepakati beberapa hal agar tidak menimbulkan masalah dalam pengerjaan proyek perbaikan atau peningkatan Jl Juanda, Solo, tersebut. Dinas Perhubungan (Dishub) Solo segera merancang manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) dan memasang markah jalan guna meminimalkan kemacetan lalu lintas.
Kepala Seksi (Kasi) Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishub Solo, Mudo Prayitno, mengatakan penyusunan manajemen rekayasa lalu lintas masih menunggu informasi metode kerja kontraktor pelaksana proyek.
Baca Juga: DPUPR Solo Getol Perbaiki Jalan Rusak dan Berlubang, Ini Daftarnya
Jadwal Pengerjaan Proyek
“Kemarin memang ada pertemuan untuk membahas persiapan peningkatan ruas Juanda. Kami join survei utilitas dengan pemangku kepentingan lain termasuk kontraktor pelaksana. Ini erat hubungannya dengan gangguan utilitas publik akibat proyek peningkatan ruas Jalan Ir Juanda,” katanya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (19/7/2022).
Mudo menyebut kontraktor pelaksana proyek tengah merancang schedule atau jadwal pengerjaan proyek peningkatan atau perbaikan ruas Jl Juanda, Jebres, Solo. Ia belum dapat informasi kapan pastinya pengerjaan proyek tersebut akan dimulai.
Yang jelas, setelah kontraktor pelaksana proyek merancang jadwal dan metode pekerjaan, Dishub Solo langsung merancang manajemen rekayasa lalu lintas. “Kami harus menyikronkan dengan jadwal dan metode pekerjaan. Ini menjadi acuan atau referensi merancang manajemen rekayasa lalu lintas,” ujarnya.
Baca Juga: Jadi Jalur Pengalihan Arus, Jembatan Jl Surya Jebres Solo Ambles
Mudo tak memungkiri pengerjaan proyek fisik di jalan raya berdampak pada penumpukan kendaraan bermotor serta kemacetan lalu lintas. Manajemen rekayasa lalu lintas dirancang untuk meminimalkan potensi kemacetan tersebut.
Anggaran Proyek
“Proyek di jalan pasti berimbas pada kemacetan lalu lintas. Itu pasti karena ruas jalan ditutup. Nah, kami berupaya untuk meminimalkan kemacetan tersebut.”
Hal senada diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Kota Solo, Joko Supriyanto. Joko juga masih menunggu jadwal pengerjaan dari kontraktor pelaksana. Dalam waktu dekat, Joko bakal kembali berkoordinasi dengan kontraktor untuk memastikan jadwal pengerjaan proyek peningkatan atau perbaikan Jl Juanda, Jebres, Solo.
Baca Juga: Waduh! 5 Jembatan Solo Ini Rawan Rusak Jika Jurug-Mojo Digarap Bareng
Selain itu, Joko juga bakal berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana proyek peningkatan Jl Surya di Jagalan, Jebres. “Harus diatur rekayasa lalu lintas selama pengerjaan proyek peningkatan ruas jalan. Terutama dengan proyek lain yang berdekatan seperti peningkatan Jl Surya,” katanya.
Pantauan Solopos.com di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkot Solo, pagu anggaran peningkatan ruas Jalan Juanda (lanjutan) senilai Rp8,8 miliar. Pemenang lelang proyek tersebut, yakni PT Manira Arta Rama Mandiri yang beralamat di Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
