Di depan forum diaspora Indonesia, Wapres JK menyebut Johannes Marliem berkomplot untuk merampok uang negara.
Solopos.com, JAKARTA — Dalam pembukaan Diaspora Global Summit, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyinggung Johannes Marliem, pengusaha dan saksi kunci e-KTP yang tewas di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Wapres mengimbau agar diaspora Indonesia tidak mengikuti jejak Marliem. Menurut Wapres, Marliem berada di dalam kelompok yang bertendensi merugikan bangsa. Marliem merupakan Direktur Biomorf Lone LLC, perusahaan teknologi yang terlibat dalam proyek e-KTP yang sarat korupsi.
“Baru saja kita mendengar dengan duka kematian Johannes Marliem. Dia ternyata mempunyai kelompok mau merampok bangsa ini, merampok keuangan negara. Nah, itu jangan diikuti seperti itu kan,” katanya, Senin (21/8/2017).
Wapres mengharapkan diaspora untuk kembali ke dalam negeri guna memajukan bangsa Indonesia serta menularkan semangat tersebut ke orang sekitar.
“[Johannes] Berkomplot untuk merampok bangsa dengan ilmunya, nah bahaya. Kita ingin dengan ilmu Anda, dengan perusahaan, Anda membangun bangsa ini dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Johannes dan Biomorf Lone menerima tender penyedia sistem pemindai sidik jari proyek e-KTP sehingga menjadi saksi dalam kasus mega korupsi yang diduga merugikan uang negara sebesar Rp2,3 triliun itu. Dia disebut-sebut menyimpan seluruh rekaman pembicaraan untuk membahas proyek tersebut.
Seperti diberitakan Reuters, petugas pemeriksa Korban di Los Angeles menyatakan luka tembakan itu dilakukan dirinya sendiri ke kepala setelah terjadi perselisihan dengan polisi di Los Angeles. Adapun, Kementerian Luar Negeri memastikan Johannes telah berpindah kewarganegaraan menjadi WN AS sejak 2014 sehingga tidak lagi memegang paspor WNI.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
