SOLOPOS.COM - TUMBUH -- Seorang warga tengah berbelanja di sebuah pasar swalayan di Shanghai, China, beberapa waktu lalu. Pasar ritel China saat ini tumbuh pesat menjadi yang terbesar di dunia, yang dipicu oleh pertumbuhan ekonomi dan populasi. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Solopos.com, JAKARTACenter of Economic and Law Studies atau Celios menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terdampak jika China mengalami resesi. Direktur sekaligus Ekonom Celios Bhima Yudhistira meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat turun hingga 0,3% di 2023.

“Jadi, yang tadinya tumbuh 5% mungkin hanya 4,7%. Itu konsekuensi kalau China betul-betul mengalami resesi ekonomi,” kata Bhima kepada Bisnis, Rabu (6/10/2022).

Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi

Mengutip data Trading Economics, Kamis (6/10/2022), pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2022 tercatat sebesar 4,8% (year-on-year/yoy). Namun, ekonomi China hanya mampu tumbuh sebesar 0,4% pada kuartal II/2022.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga Empat Wilayah di Ukraina Gelar Referendum Gabung Rusia

Saat ini, dunia tengah menantikan angka pertumbuhan ekonomi China di kuartal III/2022. Sebab, apabila ekonomi terbesar kedua dunia itu berkontraksi, kemungkinan terjadinya resesi global kian meningkat. Menurut Bhima, potensi terjadinya resesi ekonomi di China jauh lebih berisiko dan lebih sistemik dampaknya terhadap ekonomi Indonesia, dibandingkan dengan inflasi atau ancaman resesi di negara-negara Barat seperti AS maupun Eropa.

“Kenapa? Karena porsi ekspor Indonesia ke China 21%, kemudian impor dari China dari data terakhir itu 30% lebih,” ujarnya.

Dengan demikian, dampaknya akan langsung terasa kepada permintaan komoditas bahan baku Indonesia yang akan diekspor ke China. Selain itu, ini juga berpengaruh terhadap nilai tukar Rupiah.

Baca Juga Putin Bertekad Gunakan Semua di Perang Rusia Vs Ukraina

Apalagi, lanjut Bhima, China sedang menghadapi bubble (gelembung) di sektor properti yang mungkin dapat berpengaruh terhadap beberapa sektor perekonomian, misalnya, terkendalanya investasi China yang ada di Indonesia dan dari sisi pendanaan ke startup juga akan berpengaruh.

“Jadi, winter atau ancaman resesi yang ada di china ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek. Mungkin 2023, kalau China resesi perekonomian Indonesia akan menurun sampai 0,3%,” pungkasnya.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Jika China Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bakal Turun hingga 0,3 Persen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya