SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut apabila ditemukan kasus positif di salah satu sekolah, maka kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah itu saja yang bakal dihentikan.

“Kami hentikan sementara di sekolah itu saja. Tetap ada gas remnya. Kami juga akan berkoordinasi dengan puskesmas terdekat dengan tracing (kalau ada temuan kasus positif). Kami akan kejar vaksinasi. Kami tidak bisa menarget per hari. Tapi kami cepat kok. Berapa adanya kami habiskan,” kata dia, Jumat (3/9/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menyampaikan PTM sudah bisa dilaksanakan mulai pekan lalu bagi sekolah yang sudah siap. “PTM sudah ada yang mulai. Universitas Sebelas Maret (UNS) mulai pekan depan [pekan ini]. Kelihatannya semua siap. PTM hari pertama penyesuaian lagi. Tapi murid-murid, orang tua, guru semangat semua. Protokol kesehatan baik,” kata dia.

Baca Juga: Pelamar CPNS Solo Belum Vaksin Covid-19 Boleh Ikut Tes SKD, Ini Syaratnya!

Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dwi Ariyanto, mengatakan, setiap sekolah sudah diminta menyusun mitigasi penanganan Covid-19 sebagai syarat pelaksanaan PTM. Di antaranya, pengecekan kondisi siswa sebelum masuk lingkungan sekolah.

“Identifikasi kesehatan apakah siswa tersebut bisa mengikuti kegiatan belajar atau tidak. Kalau tidak, karena kondisinya demam, ya akan langsung dipisahkan dari anak lain, dan orang tua diminta menjemput. Anak itu wajib pembelajaran jarak jauh [PJJ],” jelasnya, Minggu (5/9/2021).

Jika lantas ditemukan siswa yang terpapar Corona, maka pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menggelar tracing hingga lima hari ke belakang aktivitas si anak. Saat itulah, PTM dihentikan sementara.

Kawan sekolah atau pengajar yang diketahui sempat berinteraksi juga menjadi sasaran tracing. Apabila setelah tracing dilakukan dan lingkungan sekolah diketahui bukan menjadi lokasi penularan virus Covid-19 siswa yang bersangkutan, maka PTM bisa kembali dilanjutkan.

“Hasilnya kan langsung kelihatan apakah teman atau gurunya ada yang positif atau tidak setelah tracing dan tes. Kalau ternyata benar dari sekolah, ya, PTM dihentikan dan tracing menyasar seluruh warga sekolah. Kami menjaga anak-anak itu seperti melokalisir. Jadi, enggak seperti sebelum pandemi yang bisa main ke kelas lain dan seterusnya. Interaksinya terbatas. Kami masih tidak mengizinkan anak istirahat ke luar kelas atau mengunjungi fasilitas sekolah lain, hanya belajar di kelas, pulang,” jelas Dwi.

Baca Juga: Konvoi Knalpot Brong Masuk Solo Dini Hari, 30 Sepeda Motor Disita Polisi

Seluruh elemen sekolah sudah mengetahui mitigasi tersebut. Sekolah bahkan memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang disusun menyesuikan sekolah masing-masing. Koordinasi juga dilakukan bersama orang tua siswa.

“SOP mereka mungkin bukan hanya satu, ya, dan tidak hanya sekadar tulisan kemudian sosialisasi, tapi juga simulasi. Pedoman itu juga kami sinkronkan dengan Dinas Kesehatan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya