SOLOPOS.COM - DIHIBUR -- Miroslav Klose berbicara dengan kiper Italia, Gianluigi Buffon (kanan) saat pertandingan semi final Euro 2012 berakhir dengan kekalahan Jerman. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

DIHIBUR -- Miroslav Klose berbicara dengan kiper Italia, Gianluigi Buffon (kanan) saat pertandingan semi final Euro 2012 berakhir dengan kekalahan Jerman. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

WARSAWA – Kapten Jerman, Philipp Lahm, mengakui timnya tidak cukup pintar setelah Der Panzer kalah 1-2 dari Italia di semi final Piala Eropa 2012, Kamis malam. Ini memastikan masa puasa trofi Jerman sejak menjadi jawara di Piala Eropa 1996, harus diperpanjangnya, setidaknya sampai dua tahun lagi, di mana mereka kemungkinan akan berpartisipasi di Piala Dunia 2014.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penyerang Italia, Mario Balotelli, menghancurkan impian Jerman pada Kamis malam (Jumat dini hari WIB) dengan sundulan dan tembakan indah di babak pertama, di saat tim Jerman yang minim pengalaman – tim termuda di Piala Eropa 2012 – gagal mengatasi permainan Italia. Harapan Jerman sempat bangkit ketika Mesut Ozil mengonversi penalti di menit ke-92, setelah Federico Balzaretti kedapatan melakukan handsball, namun hal tersebut tidak mampu menyelamatkan Jerman karena mereka gagal mencetak gol tambahan sampai peluit panjang berbunyi.

Untuk semua potensi dan pola pikir sepak bola menyerang impresif yang mereka perlihatkan di Piala Eropa 2012, dengan meraih kemenangan atas Portugal, Belanda, Denmark dan Yunani, pasukan Loew nyata-nyata tidak memiliki ‘Rencana B’ ketika berbagai hal tidak berjalan sesuai rencana.

“Hal yang paling pahit adalah tim ini memiliki begitu banyak potensi untuk melakukan banyak hal,” keluh Lahm, di mana rekor 15 kemenangan berturut-turut Jerman di pertandingan-pertandingan kompetitif telah terhenti. “Namun kami tidak cukup pintar,” katanya. “Jika Anda tidak memperlihatkan potensi itu di saat yang benar, maka Anda kalah pada pertandingan seperti itu. Ini adalah kekalahan yang sangat, sangat pahit,” ujarnya.

“Kami melakukan beberapa kesalahan bodoh dan kami tidak seharusnya kemasukan gol seperti itu,” akunya. “Jika Anda menemukan diri Anda tertinggal saat melawan Italia, sangat sulit untuk dapat bangkit,” katanya.

Memainkan tiga penyerangnya yang disimpan saat Jerman menang 4-2 atas Yunani pada Jumat lalu, Loew kembali merombak tim pertamanya, namun kali ini hal itu tidak berfungsi dan justru Italia yang menguasai lini tengah pada babak pertama. Lukas Podolski ditarik keluar pada saat turun minum, sedangkan penyerang Mario Gomez juga digantikan pemain veteran Miroslav Klose pada awal babak kedua, sedangkan Toni Kroos nyaris tidak merepotkan pertahanan Italia dari sektor sayap kanan.

“Saya ingin memperkuat beberapa hal di lini tengah, itulah mengapa saya memasukkan Toni,” papar Loew. “Gol-gol yang masuk ke gawang kami tercipta karena kesalahan, sebab kami tidak tampil cukup di sekeliling area (penalti),” katanya. “Umpan silang yang dipakai Balotelli untuk menyarangkan gol pembuka dia seharusnya tidak dibiarkan terjadi,” ujarnya.

“Kami mengendalikan beberapa hal pada awal (pertandingan), namun setelah kemasukan kami semakin beresiko dan tidak terorganisir dengan baik,” tambahnya. “Setelah tertinggal 0-2, kami memiliki resiko pada semua hal,” katanya, “Tim memperlihatkan jiwa yang banyak pada babak kedua, namun ketika anda tertinggal 0-2 dari Italia, itu sangat sulit.” Setelah menyudahi dua Piala Dunia terakhir di peringkat ketiga, dan kalah di final Piala Eropa 2008, ini adalah turnamen keempat secara berturut-turut di mana Jerman setidaknya mencapai semifinal.

Loew memiliki kontrak sampai Piala Dunia 2014 di Brazil, dan tekanan dapat bertambah kepadanya untuk menghadirkanb trofi dan mewujudkan potensi sebenarnya dari tim Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya