SOLOPOS.COM - Ilustrasi rebahan. (Fotolia/Runzelkom)

Solopos.com, BERLIN — Pemerintah Jerman memuji kaum rebahan sebagai pahwalan perangi virus Covid-19. Hal ini untuk mendorong warganya untuk tetap diam di rumah dalam situasi pandemi saat ini.

Cara Cegah Risiko Tertular Covid-19 Saat Bepergian

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir DW, Kamis (19/11/2020) Pemerintah federal Jerman pada Sabtu (14/11/2020) merilis video online yang memuji pahlawan tak terduga, dalam perjuangan negara melawan virus Covid-19. Video yang berdurasi 1,35 menit ini bertajuk Together Against Corona (Bersama Lawan Corona), dengan tagar #specialheroes.

Video tersebut digunakan untuk mangajak orang-orang Jerman, untuk mengikuti kaum rebahan yang senang bermalas-malasan di dalam rumah. Seorang pengguna Twitter bahkan memposting versi terjemahan bahasa Inggris dari video tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Video pendek tersebut dimulai dengan seorang laki-laki tua yang mengenang jasanya kepada bangsa di masa mudanya. Laki-laki tua itu mengenang saat dirinya masih menjadi siswa muda, dan seluruh perhatian menuju pada kaum muda.

Ganti Rugi Lahan Terdampak Tol Solo-Jogja di Colomadu Mulai Dibayarkan

“Di musim dingin tahun 2020, saya baru saja berusia 22 tahun dan sedang belajar teknik,” kata laki-laki tua tersebut. “Di usia ini, kamu ingin berpesta, belajar, berkenalan dengan orang-orang, pergi minum dengan teman-teman, tapi takdir punya rencana berbeda untuk kita,” lanjutnya.

Selain Kaum Rebahan

Adegan itu kemudian beralih ke masa kakek itu saat masih muda, diiringi musik dramatis. Kakek tersebut dalam narasinya mengatakan bahwa ada ancaman yang tak terlihat mengancam.

“Tiba-tiba nasib negeri ini ada di tangan kita,” katanya. Kakek itu bahkan mengatakan dengan serius bahwa masa mudanya mengerahkan semua keberanian dan melakukan apa yang harus dilakukan.

Pembuatan Vaksin Sinovac untuk Lawan Covid-19 Diawasi Ketat

“Kami tidak melakukan apa-apa, sama sekali tidak ada. Malas seperti rakun,” katanya dengan nada serius. Ia mengatakan bahwa siang dan malam masa mudanya tetap diam di rumah dan berjuang melawan penyebaran virus Covid-19.

“Sofa kami adalah garis depan, dan kesadaran kami adalah senjata kami,” ucapnya dengan serius. Video tersebut diakhiri dengan kakek itu mengatakan, “melihat ke belakang, ini adalah takdir kami. Inilah cara kami menjadi pahlawan.”

Sebuah pesan kemudian muncul yang tertulis, “kamu juga bisa menjadi pahlwan dengan tinggal di rumah”. Jerman mempertimbangkan aturan lebih ketat sebelumnya pada akhir Oktober. Negara tersebut telah melaporkan 775.556 kasus Covid-19, dengan 12.378 kematian.

Pohon Beringin Tumbang Menimpa Rumah Warga Wonogiri, Pemilik Rumah Sempat Pingsan

Lockdown Parsial

Negara itu memberlakukan lockdown parsial selama sebulan, untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Mereka menutup restoran, bar, dan pusat kebugaran, serta membatasi jumlah orang yang berada di ruang publik, dan di depan rumah.

Kini pemerintah federal Jerman dan negara bagian sedang mempertimbangkan untuk menerapkan penanganan Covid-19, yang lebih ketat. Seperti jumlah pertemuan orang di ruang pribadi, dan masker yang menjadi aturan wajib bagi siswa sekolah.

Pada Senin (16/11/2020), Kanselir Angela Markel dan 16 negara bagian membahas tentang aturan baru penanganan Covid-19. Dari draft yang dilihat berbagai media, kemungkinan orang-orang akan dilarang untuk berpesta saat natal. Selain itu, keluarga juga harus membatasi pertemuan pribadi di lingkup rumah tangga mereka sendiri dan keluarga dari rumah tangga lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya