SOLOPOS.COM - Seorang perempuan mengenakan masker berjalan di depan jam penghitung mundur 100 hari menjelang Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, Rabu (14/4/2021). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA–Pemerintah Jepang memiliki cara tersendiri untuk menangani warganya yang melanggar aturan isolasi mandiri setelah kedatangan dari luar negeri di tengah pandemi Covid-19.

Pemerintah Jepang memutuskan untuk mengumumkan nama-nama pelanggar kepada khalayak umum agar kemudian menerima sanksi sosial dari masyarakat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Selasa (3/8/2021), Kementerian Kesehatan Jepang memutuskan merilis nama-nama orang yang melanggar aturan yang mewajibkan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari mulai dari kedatangan dari luar negeri.

Nama dari tiga orang dengan kisaran usia 20 hingga 39 tahun tampak tertera di situs web kementerian sejak Senin (2/8/2021).

Baca Juga: Klasemen Medali Olimpiade Tokyo 2020: Jepang Tetap di Puncak, Indonesia Posisi 36 

Mereka tiba di Jepang pada 21 Juli dari Korea Selatan dan Hawaii. Semuanya dinyatakan negatif virus corona saat tiba.

Kementerian Kesehatan Jepang meminta semua orang yang tiba dari luar negeri untuk tetap melakukan isolasi mandiri di rumah atau fasilitas akomodasi lainnya selama 14 hari.

Aplikasi Telepon

Mereka diminta menandatangani surat perjanjian untuk menggunakan aplikasi telepon pintar yang telah ditentukan guna melaporkan lokasi dan kondisi fisik mereka setiap hari.

Kemenkes Jepang mengatakan ketiga orang tersebut tidak pernah memberikan data lokasi keberadaannya dan tidak merespons panggilan video.

Disebutkan bahwa mereka sengaja mengabaikan prosedur tersebut.
Kemenkes Jepang mengatakan ketiga orang tersebut tidak pernah memberikan data lokasi keberadaannya dan tidak merespons panggilan video.

Disebutkan mereka sengaja mengabaikan prosedur tersebut. Kementerian berencana terus mengumumkan nama orang-orang yang melanggar aturan isoman dengan apa yang dianggap kementerian sebagai kejahatan yang disengaja.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Kurang 2 Pekan, Status Jepang Darurat Covid -19 

Aplikasi telepon pintar itu beberapa waktu lalu sempat mengalami gangguan komunikasi dengan beberapa penggunanya karena masalah pengaturan.

Kementerian menyatakan masalah tersebut telah diperbaiki. Terkait dengan isolasi mandiri, Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide mengatakan pasien Covid-19 tanpa gejala buruk, atau mereka yang tidak berisiko mengalami gejala semacam itu, secara prinsip akan diminta untuk memulihkan diri di rumah.

Suga dalam rapat menteri Kabinet terkait pada Senin (2/8/2021) mengungkap sebuah kebijakan yang dirancang untuk memastikan akses perawatan medis yang diperlukan sesuai dengan setiap kondisi pasien.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya