SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (Antara)

Solopos.com, SRAGEN — Jenazah Setyorini, 53, warga Widoro RT 038/RW 012, Sragen Wetan, Sragen, yang dimakamkan di Permakaman Umum SI Sragen, Selasa (28/6/2022) lalu akan diautopsi. Kuburannya telah digali lagi oleh aparat kepolisian yang mencurigai kematian warga Sragen yang tidak wajar.

Tim forensik dari Dokkes Polda Jateng bersama tim dokter dari Undip Semarang, Minggu (3/7/2022), melakukan autopsi terhadap jenazah Setyorini atas permintaan keluarga. Mereka menduga ada kejanggalan di balik meninggalnya Setyorini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Autopsi dimulai pukul 10.00 WIB. Saat pelaksanaan autopsi siapa pun dilarang mengabadikan dengan menggunakan kamera. Hanya tim dari polisi dan keluarga yang boleh masuk.

Lokasi autopsi berada di areal permakaman umim SI. Pelaksanaan autopsi dilakukan secara tertutup dengan dikelilingi menggunakan penutup kain keliling di bawah kajang besi.

Ekspedisi Mudik 2024

Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama melalui Kanit Pidana Umum Polres Sragen Ipda Setya Pramana saat berbincang dengan wartawan di sela-sela pelaksanaan autopsi mengatakan proses ini dilakukan atas permintaan keluarga.

Baca juga: Baru 6 Hari Dimakamkan, Tim Dokter Polda Jateng Autopsi Warga Sragen

Dia menerangkan autopsi dilakukan oleh Tim Forensik Dokkes Polda Jateng sebanyak empat orang dibantu dokter koas dari Undip Semarang.

Dia mengatakan pembongjaran jenazah warga Sragen yang diduga meninggal tak wajar itu dilakukan pada pukul 08.00 WIB. Setelah di angkat ke permukaan langsung dilakukan pemeriksaan.

Dalam pelaksanaan autopsi juga disaksikan para warga sekitar. Anak-anak juga melihat dari jarak cukup jauh karena bau sudah menyengat mengingat jenazah dimakamkan selama enam hari.

“Kecurigaannya, korban bersangkutan tidak punya riwayat sakit. Setelah kejadian meninggal dunia itu oleh keluarga langsung prosesi pemakaman. Korban meninggal dunia mendadak tetapi tidak dilaporkan ke polisi. Setelah dimakamkan baru ada kecurigaan,” ujarnya.

Setya mewakili Kasatreskrim Polres Sragen AKP Lanang Teguh Pambudi melanjutkan korban meninggal mendadak di kamar mandi dalam posisi seperti orang sujud dan kepala berada di ember.

“Hasil autopsi ini akan diketahui adanya indikasi kekerasan atau penganiayaan atau tidak. Dalam pelaksanaan autopsi juga ada anak korban,” ujarnya.

Baca juga: Ternyata Ini Alasan Kenapa Sragen Disebut Bumi Sukowati

Meninggal Langsung Dikubur

Diberitakan sebelumnya, proses pemakaman warga Sragen yang diduga meninggal secara tak wajar itu tergolong cepat. Lima jam setelah kematian, jenazahnya dikuburkan.

Penyelidikan kasus kematian warga Kelurahan Sragen Wetan itu diungkapkan Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, Jumat (1/7/2022). Ia mengatakan waktu kematian ibu-ibu tersebut adalah Selasa (28/6/2022) sekitar pukul 06.00 WIB. Kemudian pada pukul 13.00 WIB jenazah sudah dikubur.

“Mestinya sebelum dimakamkan kami cek dulu penyebab kematiannya. Setelah jenazah dimakamkan baru ada laporan ke Polsek. Kami fokus di situ,” ujar Kapolres.

Baca juga: Belum Diterapkan di Jateng, Beli BBM Pakai MyPertamina di Sragen Bisa?

Dugaan ada sesuatu yang tak wajar pada kematian korban juga disampaikan Lurah Sragen Wetan, Prima Ady Surya.

“Setahu saya, ibu-ibu itu meninggalnya pada Selasa. Kemudian pada Rabu [29/6/2022], Bhabinkamtibmas silaturahmi ke rumah duka dan pihak keluarga bercerita. Dari cerita keluarga itu sepertinya ada yang janggal. Lalu siangnya keluarga melapor ke Polsek Sragen,” jelas Prima.

Kapolres menambahkan, kasus meninggalnya warga tersebut menjadi atensi atau perhatian Polres Sragen karena penyebab kematiannya harus dipastikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya