SOLOPOS.COM - M Dian Nafi' (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO – Tokoh perdamaian Solo sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Windan, Sukoharjo, K.H. Muhammad Dian Nafi‘, meninggal dunia di Jakarta, Sabtu (1/10/2022) malam pada pukul 19.00 WIB.

Jenazah Gus Dian Nafi’ bakal dimakamkan di kompleks Al – Muayyad Windan, Kartasura, Sukoharjo, Minggu (2/10/2022), pada pukul 13.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com Kepala Ponpes Mahasiswa Al-Muayyad Windan, Nur Sodik mengatakan pertimbangan pemakaman di dalam kompleks dilakukan karena permintaan almarhum semasa hidup.

“Almarhum K.H. Dian Nafi’ ketika masih sehat memberi nasihat kepada santri senior dan pengurus. Kalau bisa dimakamkan di Pondok Pesantren Al-Muayyad Windan. Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Makamhaji dan warga juga mendukung pemakaman di kompleks Al-Muayyad Windan,” terang Nur Sodik.

Lokasi pemakaman rencananya dimakamkan di sebelah barat masjid Ponpes Al-Muayyad. “Beliau meninggal dalam usia 58 tahun, pemakaman dalam kompleks ponpes baru akan dilakukan kali pertama,” kata Nur Sodik.

Baca juga: Kabar Duka: Tokoh Perdamaian Solo, KH Muhammad Dian Nafi’ Meninggal Dunia

Nur Sodik mengatakan Dian Nafi’ selalu berpesan untuk jangan menyesal selalu berbuat baik. Sebelum meninggal, menurutnya perawatan kesehatan almarhum di RSPAD Gatot Soebroto berlangsung sejak 14 September 2022.

Secara keseluruhan kondisi kesehatan almarhum berprogres baik, hingga akhirnya diizinkan untuk rawat jalan oleh dokter setempat sejak tiga hari lalu atau pada Rabu (28/9/2022) tetapi belum dibawa pulang ke Solo.

“Saya baru saja pulang dari Jakarta tadi mendarat pukul 09.00 WIB. Kami pamit izin ke Solo dulu, kemudian tadi pukul 18.00 WIB itu drop beliau,” terangnya.

Sebelumnya almarhum Dian Nafi’ dikabarkan pernah menderita Covid-19 pada 2021. Terkait siapa saja yang turut hadir dalam pemakaman almarhum termasuk Presiden RI, Joko Widodo hingga berita ini dituliskan pihaknya belum mengetahui perihal informasi itu.

Sebelumnya, Ketua PC Fatayat NU Sukoharjo, Siti Muslimah, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu malam. Dia mengatakan jenazah almarhum saat ini masih berada di Jakarta.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat KH Muhammad Dian Nafi, Ketua RMI PBNU

“Iya betul [beliau meninggal] baru saja kemungkinan sekitar pukul 19.00 WIB. Kami mendapat informasi dari Jakarta. Posisi [K.H. Dian Nafi’] Masih di Jakarta,” terang Siti melalui pesan WhatsApp.

Meski demikian dia belum mengetahui jenazah akan dipulangkan kapan mengingat saat ini, almarhum Masih berada di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta sejak 14 September 2022 lalu.

Sebelumnya almarhum juga sempat dirawat di RS Moewardi, Solo sebelum dirawat di Jakarta.

Sementara, Anggota DPR RI dari Solo, Eva Yuliana, mengatakan jenazah akan dibawa dari Jakarta ke Solo pada Sabtu malam ini.

“Masih di RSPAD baru disucikan, dimandikan. Kalau ada khilafnya, Pak Kyai Dian guru kami, orang tua kami, nyuwun pangapunten. Saya memohonkan maaf jika ada kekhilafan guru kami, orang tua kami,” kata Eva, Sabtu.

Baca juga: GAGASAN : Memahami Perppu Ormas

“Nyuwun doanya kawan-kawan, semoga Pak Kyai Dian kondur dalam keadaan husnul khotimah,” kata Eva Yuliana sambil terisak saat dihubungi melalui ajudannya, Sabtu.

“Kami rencanakan malam ini kondur [lewat jalur darat] semoga besok pagi sudah sampai di Solo. Iya [di Pondok Al Muayyad], Windan,” tambah Eva.

Profil KH Muhammad Dian Nafi’

Gus Dian Nafi’ merupakan tokoh perdamaian, tokoh keberagaman, dan forum lintas agama. Mendiang juga aktif mengisi mimbar Jumat Harian Solopos.

Baca juga: Catat! Ini Hari Khusus Malaikat Setor Laporan Amal Manusia

Pertemuannya dengan beberapa tokoh rekonsiliasi kemudian membawanya bergabung dalam Tim Independen Rekonsiliasi Ambon (TIRA), Tim Pemberdayaan Masyarakat Pasca-Konflik (TPMPK) Maluku Utara, dan lembaga-lembaga lainnya.

Sebut saja Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) Universitas Gadjahmada, Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian (PSPP) Yogyakarta, Pusat Pemberdayaan untuk Rekonsiliasi dan Perdamaian (PPRP) Jakarta, Crisis Centre Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Common Ground Indonesia, dan sebagainya.



Masih berdasarkan nu.or.id, pertemuan dan pendidikan yang diikuti di luar negeri adalah Disaster Management Training di Africa University Zimbabwe, Education in Religion for Communitiy Consultation di Agia Napa, Siprus (2001), Asia Africa People Forum di Kolombo (2003), Indonesia Pesantren Program di Amherst, Massachusetts, USA (2003), dan Summer Peace Building Institute di Harrisonburg, Virginia, USA (2005).

Ketua RMI PBNU

Sebelumnya, pada Maret lalu KH Muhammad Dian Nafi’ baru saja dilantik menjadi Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Rabu (23/3/2022). RMI NU adalah lembaga NU dengan basis utama ponpes yang mencapai lebih dari 26.000 ponpes di seluruh Indonesia.

Baca juga: Jelang 100 Tahun Nahdlatul Ulama Menurut Dian Nafi

Saat ditemui Solopos.com usai menggelar sajadah untuk para santrinya di Ponpes Al-Muayyad, Windan, Gumpang, Kartasura, Sukoharjo, Senin (4/4/2022), pria yang menyabet gelar Magister Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta itu menyatakan memiliki sudut pandang terkait fokus pondok pesantren

Sudut pandang tersebut di antaranya pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan yang secara tidak langsung telah dia terapkan sejak kecil.

“Dari tiga fokus pondok pesantren, program pokok RMI menyasar dua kelompok besar. Pondok pesantren dan madrasah diniyah yang tidak formal,” jelas anak ketiga dari delapan bersaudara itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya