SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor menyeberangi Sungai Bengawan Solo melewati jembatan sasak dari Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, menuju Beton, Sewu, Jebres, Solo, Rabu (5/10/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Jembatan sasak yang menghubungkan Kampung Beton, Kelurahan Sewu, Solo-Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo kembali dibuka untuk pengguna jalan, Rabu (5/10/2022). Namun, hanya satu jembatan dari anyaman bambu yang beroperasi dari sebelumnya dua jembatan.

Pantauan Solopos.com, Rabu (5/10/2022), para pengendara sepeda motor mengantre di pinggir Bengawan Solo wilayah Kampung Beton, Sewu. Mereka menunggu sepeda motor dan pejalan melewati jembatan sasak untuk menyeberangi sungai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hanya satu jembatan sasak yang dioperasikan. Tak sedikit warga yang berjalan kaki melewati jembatan baik dari arah Kampung Beton maupun Gadingan. Mereka berjalan kaki pelan-pelan di belakang sepeda motor melewati jembatan.

Jembatan sasak Solo-Gadingan itu sempat ditutup sementara sejak Sabtu (1/10/2022) akibat tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo bertambah secara signifikan. Pengelola menutup jembatan saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi di wilayah Soloraya.

“Hari ini [Rabu] jembatan kembali dibuka namun hanya satu jembatan yang bisa dilewati pengguna jalan. Ya harus mengantre di sisi barat maupun timur sungai,” kata seorang pekerja pengelola jembatan sasak, Iwan, kepada Solopos.com.

Baca Juga: Soal Jembatan Sasak Beton-Gadingan, DPUPR Solo Pasrahkan ke Balai Besar Sungai

Jumlah pengguna jalan yang melewati jembatan tak sebanyak saat awal penutupan Jembatan Mojo pada 26 September lalu. Kala itu, antrean pengendara sepeda motor sampai ratusan meter dari bibir sungai.

Mereka harus menunggu selama lebih dari 20 menit untuk menyeberangi sungai. Kini, jumlah pengguna jembatan sasal Solo-Gadingan berkurang drastis dibanding pekan lalu.

“Memang saat penutupan Jembatan Mojo, pengguna jalan mengincar melewati jembatan sasak di Kampung Beton, Sewu. Kalau sekarang agak berkurang. Antrean pengendara sepeda motor tak seperti pada pekan lalu,” ujarnya.

Baca Juga: Jembatan Sasak Mojolaban-Beton Solo Ditutup, Pengelola Rugi Jutaan Rupiah

Seorang pengendara motor asal Desa Plumbon, Mojolaban, Maryani, mengaku waswas dan takut mengendarai sepeda motor saat melewati jembatan sasak. Dia takut terpeleset dan terjatuh ke Sungai Bengawan Solo.

Maryani memilih berjalan kaki dari bibir sungai di Desa Gadingan menuju Kampung Beton. Sedangkan sepeda motornya dititipkan kepada pekerja pengelola jembatan.

“Saya meminta tolong kepada pekerja pengelola jembatan untuk mengendarai sepeda motor melewati jembatan. Kalau saya lebih baik berjalan kaki ketimbang mengendarai sepeda motor,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya