SOLOPOS.COM - Puluhan warga Desa Jerukan menyaksikan runtuhan Jembatan Jerukan, Sabtu (6/4/2013) pagi. JIBI/SOLOPOS/Mahardini Nur Afifah

Puluhan warga Desa Jerukan menyaksikan runtuhan Jembatan Jerukan, Sabtu (6/4/2013) pagi. JIBI/SOLOPOS/Mahardini Nur Afifah

JUWANGI—Jembatan jalan raya Kecamatan Juwangi-Waduk Kedung Ombo (WKO) tepatnya di Dukuh/Desa Jerukan, Kecamatan Juwangi, runtuh akibat diterjang air pasang Sungai Serang, Sabtu (6/4/2013) pukul 06.30 WIB. Akibatnya jalan utama Kecamatan Juwangi-WKO terputus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut, namun trayek bus Juwangi-Solo terpaksa dialihkan. Selain itu jaringan instalasi PDAM juga terputus. Kerugian akibat bencana tersebut ditaksir mencapai Rp3,5 miliar.

Sebelumnya, dua dari tiga pilar utama penyangga jembatan sempat ambrol diterjang aliran pasang Sungai Serang, Sabtu (16/3) lalu. Pascakejadian tersebut, warga sesekali masih ada yang nekat melintas meskipun sudah diperingatkan oleh Kantor Kecamatan Juwangi.

Informasi yang dihimpun Espos, Sabtu, Desa Jerukan sempat dilanda hujan deras sejak Jumat (5/4/2013) pukul 16.00 WIB. Hujan sempat terhenti sebentar pada pergantian hari. Namun, tak lama kemudian hujan kembali turun. Akibatnya derasnya aliran Sungai Serang yang berhulu di WKO, tiang penyangga utama jembatan ambrol dan badan jembatan terputus.

Camat Juwangi, M Arif Wardianta, mengatakan sesaat sebelum kejadian banyak anak sekolah dan warga yang menggunakan jembatan tersebut. “Sebenarnya warga sudah diberi peringatan, tapi mereka sering nekat melintas karena bisa mempersingkat waktu. Untung saat kejadian tidak ada yang melintas,” terang saat ditemui Solopos.com, Sabtu.

Akibat kejadian ini, lanjutnya, pengguna kendaraan roda dua dan empat yang ingin menyeberang harus melewati akses jalan lain melalui Desa Sendangharjo, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan atau Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. “Jarak tempuhnya lebih lama 45 menit dengan kendaraan,” katanya.

Mengingat besarnya dana pembangunan jembatan yang dibangun 30 tahun silam ini, Arif berharap Pemkab Boyolali bisa membuat jembatan darurat agar bisa digunakan warga dan anak sekolah.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral (DPUESDM), Cipto Budoyo, mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari Camat Juwangi terkait runtuhnya Jembatan Jerukan.

Disinggung mengenai rencana perbaikan jembatan, Cipto belum bisa mengungkapkan kepastiannya. “Senin (8/4/2013) nanti kami akan mengadakan rapat bersama Asisten II Sekretariat Daerah Boyolali dan sejumlah pihak untuk membahas penanganan perbaikan jembatan ini,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya