Jembatan Ngatilan Nyaris Roboh, Warga Resah

Jembatan Sungai Rowo yang nyaris roboh (HARIAN JOGJA/ABDUL HAMIED RAZAK)

KULONPROGO—Jembatan Sungai Rowo di Dusun Nglatiyan I, Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah rusak dan nyaris roboh. Tiang penyangga di bagian tengah jembatan sepanjang 20 meter tersebut ambles akibat diterjang banjir setahun lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah Desa Ngentakrejo mengaku pernah mengirim surat permohonan perbaikan jembatan tersebut ke Pemerintah Kabupaten Kulonprogo namun tak mendapat tanggapan. Mereka pun mengirimkan surat kedua ke Pemkab Kulonprogo, Rabu (15/2).

Kabag Pembangunan Pemdes Ngentakrejo, Malikus Sutaryo mengatakan, surat permohonan perbaikan Jembatan Ngatilan sebenarnya sudah dilayangkan setahun lalu tak lama setelah jembatan rusak. “Namun, sampai saat ini surat pertama yang kami layangkan belum ada tanggapan dari dinas terkait. Hari ini, kami layangkan surat kedua,” ungkap Sutaryo saat ditemui di kantornya, Rabu (15/2).

Menurutnya, kondisi jembatan tersebut membahayakan warga dan anak-anak yang lewat. Sebab, selain ambles pada bagian tengah, palang besi pelindung juga hilang. “Kami sempat akan menutup jembatan tersebut, demi keselamatan anak-anak sekolah yang biasa lewat. Namun, niat itu tidak bisa dilakukan karena vitalnya fungsi jembatan itu bagi warga di sekitar,” ungkapnya.

Menurutnya, jembatan tersebut awalnya dibuat oleh warga untuk menghubungkan wilayah Utara dan Selatan yang masih berada dalam satu dusun. Sekitar tahun 1997-1998, kata Sutaryo, Dinas Pengairan mengadakan proyek pelebaran drainase Sungai Rowojembangan. “Bersamaan dengan itu, jembatan dibangun permanen dengan lebar dua meter. Setahun lalu, jembatan diterjang banjir dan rusak seperti saat ini,” jelas dia.

Kepala Desa Ngentakrejo, Wasinaryo, sebelumnya mengakui kerusakan jembatan yang membelah Sungai Rowo Jembangan tersebut sudah terjadi sejak setahun lalu. Amblesnya tiang penyangga jembatan tersebut disebabkan oleh ambrolnya bangket di bagian bawah jembatan.(Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)